Masuknya dana asing dapat tertahan oleh kondisi global yang tidak menentu karena konflik yang terjadi di negara Timur Tengah dan Afrika Utara
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS pagi ini cenderung bergerak stabil atau terbatas seiring akan diumumkanya angka inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini.

"Rupiah akan bergerak cenderung stabil dan akan bergerak dalam kisaran yang terbatas," kata Analis pasar uang  Rully Nova di Jakarta, Selasa.

Kurs mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Selasa pagi menguat tipis sebesar 2 poin ke posisi Rp8.810 dibanding sebelumnya yang sebesar Rp8.812.

Rully mengatakan, bayangan inflasi Februari yang cenderung lebih rendah di banding Januari 2011 ini yang sebesar 0,89 persen disambut pasar positif. Hari ini BPS akan mengumumkan angka inflasi untuk bulan Februari 2011.

Selain itu, lanjut dia, sejak naiknya acuan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) mata uang dalam negeri (Rupiah) cenderung mengalami tren penguatan (bullish).

Mata uang rupiah yang bergerak reli penguatan terhadap dolar AS itu, kata dia, menunjukkan dana asing masih masuk kedalam pasar investasi di Indonesia.

"Namun, masuknya dana asing dapat tertahan oleh kondisi global yang tidak menentu karena konflik yang terjadi di negara Timur Tengah dan Afrika Utara," kata dia.

Ia menambahkan, proyeksi pertumbuhan fundamental ekonomi Indonesia yang terus tumbuh, dan peringkat utang Indonesia yang naik ke posisi BB+ (positif) dari BB+ (stabil) menjadi salah satu katalis rupiah melanjutkan reli penguatan.

"Peringkat utang kita yang naik lebih cepat dari perkiraan menunjukkan fundamental ekonomi kita mempunyai prospek yang terus akan tumbuh," kata dia.

(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011