Bandung (ANTARA News) - Pasien kelamin ganda menjalani operasi pertamanya yakni Laparoscopy Diagnostic, Kamis, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Tadi pagi, sekitar jam 08.00 WIB memang sudah dilakukan tindakan medis laparoscopy diagnostic kepada Ina Indriani (6) , bukan operasi ya. Namun dari hasil laparoscopy diagnostic ternyata organ reproduksinya anak ini tidak jelas," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSHS dr Rudy Kadarsyah, ketika dihubungi melalui telepon selularnya.

Organ reproduksi yang belum jelas tersebut, kata dr Rudy, ialah organ rahim dan testis yang dimiliki oleh Ina Indriani.

Ia menduga, penyebab organ reproduksi bocah kelamin ganda tersebut belum jelas dikarenakan usianya yang belum masuk masa pubertas atau belum akil baliq.

"Mungkin juga karena masih kecil , belum puber sehingga organ khasnya tersebut belum terlihat jelas," kata dr Rudy.

Dikatakannya, operasi Laparoscopy Diagnostic terhadap bocah kelamin ganda tersebut dilakukan oleh beberapa tim yang terdiri dari dokter ahli kandungan, ahli urologi dan lain-lain.

Untuk memastikan jenis kelamin si bocah tersebut, dalam waktu dekat ini RSHS Bandung akan kembali melakukan pemeriksaan kromoson.

"Mungkin ke depannya kita akan periksa kembali kromoson anak ini," kata dr Rudy.

Laparoscopy Diagnotic ialah prosedur operasi minor (kecil) yang dilakukan dibawah pembiusan total atau pada beberapa kasus-kasus dibawah pembiusan lokal.

Operasi ini dilakukan dengan cara terlebih dulu memompa perut dengan karbondioksida melalui sayatan kecil pada pusar.

Sebuah alat penglihat (laparoscope) yang panjang dan tipis kemudian dimasukan kedalam rongga perut yang sudah dipompa untuk memeriksa perut dan pelvis sehingga dapat terlihat secara langsung.(*)

(U.KR-ASJ/Y003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011