Sydney (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono selama berada di Australia mengakui bahwa dirinya melakukan komunikasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait dengan adanya pemberitaan dua media cetak Australia yang menyerang Presiden RI.

"Iya, saya melakukan pembicaraan dengan bapak Presiden. Apa yang telah saya sampaikan ke wartawan tentu saya komunikasikan dengan beliau (Presiden.Red)," kata Wapres Boediono dalam keterangan pers, di Sydney, Australia, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Wapres kepada wartawan nasional yang mengikuti kunjungan resmi Wapres ke Perth, Canberra dan Sydney, sejak 9-13 Maret 2011. Hadir dalam keterangan pers itu Menkeu Agus Martowardojo, Mendag Mari Elka Pangestu serta Mendiknas Mohammad Nuh.

Dalam keterangan pers sebelumnya, Wapres mengatakan bocoran informasi Wikileaks mengenai Presiden Yudhoyono yang beredar di dua media massa Australia harus dipertanyakan akurasinya.

"Sumbernya adalah catatan diplomatik yang masih mentah dan tidak diverifikasi kebenarannya," kata Boediono.

Ditegaskan wapres, adanya pemberitaan tersebut sama sekali tidak menggoyahkan keyakinannya terhadap integritas maupun kredibilitas Presiden Yudhoyono dan dirinya berbagi cita-cita yang sama.

Sebagai Wapres dan seseorang yang telah cukup lama bekerja sama dengan Yudhoyono, Wapres yakin sepenuhnya dan tidak mempunyai keraguan sedikitpun bahwa Presiden mempunyai niat tulus memajukan dan menyejahterakan bangsa.

"Selain itu juga , Presiden akan terus melanjutkan reformasi, memberantas korupsi, serta mewujudkan pemerintahan yang bersih," kata Boediono.

Kunjungan Wapres ke Australia tidak terganggu dengan adanya pemberitaan dua media cetak tersebut.(*)

(T.A025/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011