Jakarta (ANTARA News) - Bollywood, pusat industri perfilman India, sepertinya sedang merindukan gairah remaja seperti gadis periang yang ingin memirangkan rambutnya sambil mengendarai sebuah mobil sport dengan mengenakan sepasang jeans lusuh.

Hollywood-nya India itu memang hingga kini masih digawangi aktor dan aktris veteran berusia 40an.

Kini saatnya Bollywood memukau penonton muda dengan alur cerita yang lebih menantang dan diwajahi bintang-bintang muda.

Dua rumah produksi utama Bollywood, Yash Raj Films dan Viacom18 Motion Pictures, bagian dari kelompok Viacom 18 yang merupakan usaha patungan Viacom Inc dan Network 18, telah membentuk cabang-cabang untuk memenuhi permintaan penonton usia 18 hingga 25 tahun.

Mereka juga berharap, meningkatnya daya beli kelompok itu bisa mendatangkan keuntungan yang lebih besar.

"Mereka tidak bisa mengacuhkan perkembangan demografis ini karena lebih dari 60 penonton bioskop datang dari kelompok usia itu," kata C. Sridhar dari 4sight, lembaga analis film, seperti dikutip Reuters.

Bollywood terkenal dengan tradisi lagu yang panjang dan tarian rancak dalam tiap filmnya serta tidak lupa dengan melodrama keluarga penuh liku.

Tetapi tren itu telah berubah dalam beberapa tahun terakhir.

Perkembangan dari yang disebut 'multiplex audiens', para penonton perkotaan yang rindu akan film-film menantang dan punya lebih banyak uang untuk menyaksikannya, sehingga Bollywood kini perlu memperbarui alur cerita dan tema yang lebih berani.

Sebagian besar penonton adalah anak muda, baik mahasiswa maupun lulusan baru yang sering menyaksikan film Barat dan punya kemampuan ekonomi lebih ketimbang sebelumnya.

"Ini adalah penonton yang tidak berpikir seperti masyarakat lainnya, mereka mau bereksperimen," kata Vikram Malhotra dari Viacom 18.

Ia menambahkan, "Ini adalah generasi SMS, waktu terasa sangat singkat sementara mereka punya banyak hal untuk dikerjakan."

Viacom 18 mempunyai cabang yang terpisah yang disebut 'Tipping Point' yang akan mengembangkan dan memproduksi film-film yang ditujukan untuk penonton muda.

Menurut Malhotra, studio mereka itu akan mempekerjakan sutradara muda dan bakat-bakat muda guna berperan dalam film yang ditujukan bagi penonton berusia 18 hingga 25, baik di perkotaan maupun pedesaan India.

Ceritanya akan berasal dari setiap genre film, dari kisah kriminal hingga percintaan, tetapi dirangkai sedemikian rupa sehingga sesuai dengan pola pikir generasi muda India.

"Yang berubah adalah bagaimana cara cerita itu dikisahkan, meski temanya tetap sama. Akan lebih banyak menggunakan teknologi, aksi yang lebih mumpuni, karakter yang berani, pokoknya semua yang muncul untuk generasi muda," kata Sridhar.

Kecendrungan mencari penonton muda itu sebenarnya juga peluang untuk orang-orang muda India.

Kebanyakan aktor atau aktris utama India, seperti Shah Rukh Khan, Salman Khan dan Aamir Khan kini berusia 40an dan sutradara baru harus menunggu hingga usia 30an untuk memulai debutnya. Kini semua itu berubah.

Viacom 18 telah meminta sutradara Anurag Kashyap yang kini berusia 30an untuk menjadi konsultan kreatif dalam sebuah proyek untuk Tipping Point.

Kashyap juga sedang menyutradarai semua film laga berjudul 'Gangs of Wasseypur'.

Tetapi mereka yang skeptis selalu bertanya apakah film yang ditujukan untuk penonton tertentu bisa bertahan secara finansial dalam industri yang hanya menyisakan sedikit tempat untuk bisa sukses setiap tahun.

"Jika mereka menetapkan harga dengan tepat dan tidak memakai bintang besar, sembari menaikkan anggaran, saya tidak melihat alasan mengapa film-film ini tidak berhasil," tukas Vajir Singh, seorang analis perdagangan dan editor pada majalah Box Office India. (Ber)


Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011