Yogyakarta (ANTARA News) - Siswa diharapkan tidak menjadikan ujian nasional sebagai momok yang menakutkan, sehingga dapat menghadapinya dengan tenang, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Ketenangan jiwa dalam menghadapi ujian nasional (UN) bagi siswa SMK/SMA pada 18-20 April 2011 sangat penting, sehingga dapat mengerjakan soal yang diujikan dengan baik dan benar," katanya dalam pengarahan kepada siswa SMK/SMA menjelang UN di auditorium SMK Negeri 2 Kasihan, Bantul, DIY, Rabu.

Ia mengatakan siswa jangan lupa membaca berulang-ulang soal yang dihadapi dan tidak tergesa-gesa dalam mengerjakannya. Jika tergesa-gesa akan banyak soal yang belum dipahami kemudian dikerjakan, akhirnya jawabannya salah.

"Ketelitian dalam mengerjakan lembar soal ujian dan kehati-hatian dalam pengisian lembar jawaban harus diperhatikan. Jika teledor dalam mengisi lembar jawaban ujian, akan berakibat fatal," katanya.

Menurut dia, siswa jangan lupa berdoa dan minta doa restu kepada orang tua agar dalam mengerjakan soal UN bisa lancar, baik, dan benar.

"Siswa jangan percaya terhadap berbagai isu mengenai bocornya soal UN, baik melalui SMS maupun lembar jawaban yang dijual. Soal UN termasuk rahasia negara, sehingga tidak mudah dibocorkan," katanya.

Ia mengatakan guru dalam memberi bimbingan jangan terlalu berat, karena UN semakin dekat. Siswa hendaknya dibimbing dengan soal-soal yang ringan, sehingga tidak merasa terbebani dalam menghadapi UN.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY Baskara Aji mengatakan UN siswa SMK/SMA akan dilaksanakan pada 18-20 April 2011, sedangkan SMP/MTs pada 25-28 April 2011.

Sedangkan soal ujian tingkat SD, saat ini masih dipersiapkan, dan ujian akan dilaksanakan pada 10-12 Mei 2011.

"Kami sudah melakukan sosialisasi tentang pos baru bagi siswa yang akan menghadapi ujian. Pendalaman materi ujian juga sudah dilakukan berkoordinasi dengan Disdikpora kabupaten dan kota," katanya.

Menurut dia, soal ujian yang akan dibagikan ke pokja-pokja akan diawasi ketat di bawah koordinator Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dengan anggota Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. "Distribusi soal UN akan dikawal polisi," katanya.(*)

(U.B015/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011