Irjen Pol. Anton Bachrul Alam.
Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Negara RI (Polri) menghimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir pasc- ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Mesjid Al Dzikro Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Cirebon, Jawa Barat, pada hari Jumat (15/4).

"Kami berpesan agar masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menjalankan roda ekonomi seperti biasa," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam, di Jakarta, Sabtu.

Polri saat ini terus bekerja keras untuk mengungkap peristiwa ledakan bom bunuh diri tersebut, katanya.

Polri telah mengeluarkan foto wajah pelaku bom bunuh diri yang telah tewas beserta ciri-cirinya.

"Kami harapkan masyarakat yang mengetahui atau mengenal wajah di foto ini, agar segera melapor ke polisi," kata Anton, sambil memperlihatkan foto wajah tersangka.

Adapun nomor yang bisa dihubungi oleh masyarakat adalah nomor telepon milik Anton di 08129808080 dan nomor Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Pol Ketut Untung Yoga Ana, yakni 0811917080.

Selanjutnya nomor telepon Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di 0811911139950.

"Diharapkan dengan adanya respon masyarakat, pelaku dapat diidentifikasi," kata Anton.

Pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Mesjid Al Dzikro Mapolres Cirebon sekitar pukul 12.30 WIB.

Saat kejadian pelaku berada di baris kedua bagian depan berdekatan Kapolres Cirebon, AKBP Herukoco.

"Polri menampilkan foto wajah berdasarkan kemampuan ilmu dan teknologi yang kita miliki," kata Anton.

Adapun ciri-ciri dari pelaku tersebut adalah seorang laki-laki berusia antara 25 hingga 30 tahun, ujarnya.

"Dengan tinggi badan 180 sentimeter, berat badan 70 kilogram, wajah Mongoloid, golongan darah O dan kulit kuning adalah ciri khusus," kata Anton.

Hasil dari forensik lain adalah pada wajah memiliki jenggot, gigi seri ada yang patah dan dahi kiri ada bekas luka yang sudah sembuh, katanya menambahkan.
(T.S035/K005)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011