Amman (ANTARA News) - Presiden Suriah Bashar Al-Assad mengerahkan tentara ke wilayah di pinggiran ibu kota, sementara tanknya menggempur Deraa guna memadamkan perlawanan di kota Suriah selatan itu, tempat protes terhadap kekuasaannya meletus pada 18 Maret.

Bus berwarna putih membawa ratusan prajurit dengan perlengkapan tempur ke pinggiran utara Damaskus, Douma, kata seorang saksi mata pada Rabu. Dari tempat itu, pemrotes prodemokrasi telah berusaha berpawai ke pusat ibu kota Suriah, Damaskus, dalam dua pekan belakangan tapi mereka dihadang tentara.

Lebih dari 2.000 polisi keamanan dikerahkan ke Douma pada Selasa (26/4) dan menjaga pos pemeriksaan serta memeriksa tanda pengenal untuk menangkap simpatisan prodemokrasi, kata saksi mata --mantan tentara yang tak ingin disebutkan jati dirinya.

Ia mengatakan ia melihat beberapa truk di jalan dengan dilengkapi senapan mesin berat dan anggota polisi keamanan yang berpakaian sipil membawa senapan serbu.

Ia percaya tentara tersebut adalah Pengawal Republik, di antara satuan yang paling setia kepada Bashar Al-Assad.

Banyak diplomat mengatakan Bashar mengerahkan Divisi Zeni Keempat, yang dikomandani oleh saudaranya, Maher, ke Deraa pada Senin (25/4). Disana unjuk rasa yang menuntut kebebasan politik dan diakhirinya korupsi meletus lebih dari satu bulan lalu.

Suriah telah dikuasai oleh keluarga Al-Assad sejak ayah Bashar, mendiang presiden Hafez Al-Assad, memangku jabatan melalui kudeta 1970. Al-Assad muda mempertahankan sistem politik otokratik yang ia warisi pada 2000, sementara keluarganya memperluas kekuasaannya atas ekonomi negeri tersebut, yang dirundung masalah.

Bashar telah memperkokoh hubungan Suriah dengan Iran, yang berfaham Syiah, dan kedua negara mendukung kelompok gerilyawan Hizbullah serta HAMAS, sementara Damaskus tepat mengupayakan perdamaian dengan Israel.

Suriah dan Israel secara teknis masih berada dalam kondisi perang tapi perbatasan Dataran Tinggi Golan di antara keduanya telah tenang sejak gencatan senjata 1974.
(*)

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011