Padang (ANTARA News) - RSUP M.Djamil Padang, Sumatera Barat, kembali merawat satu orang pasien suspek flu burung yang merupakan pasien rujukan dari RSU Lubuk Basung, Kabupaten Padang Pariaman, Jumat, sekitar pukul 14.00 WIB.

"Hari ini kita kembali menerima pasien rujukan yang diduga flu burung," kata Humas Rs M.Djamil Padang, Gustavianof, di Padang, Jumat.

Ia menambahkan, pasien rujukan tersebut saat masuk memang mengalami gejala flu burung (H5N1) dengan demam tinggi, batuk, dan pernah kontak langsung dengan unggas (ayam) yang mati mendadak.

Pasien atas nama Lutfi (18 bulan) warga Lubuk mangindo, Kelurahan Lubuk Basung, Kecamatan Padang Pariaman, anak dari Mardus (34) tersebut kontak langsung dengan unggas yang mati satu hari sebelum ia mengalami demam tinggi.

Menurut Mardus, anaknya sempat bermain dengan uanggas yang ada di belakang rumahnya, pada Selasa (3/5), dan pada rabu sebanyak tujuh ekor unggas yang ada mati mendadak, setalah itu pada kamis (4/5), Lutfi mangalami demam tinggi dan dibawa kepuskesmas terdekat.

"Setelah dibawa kepuskesmas terdekat pada pagi harinya, dan diberi obat ternyata panas anak saya tidak turun, sore harinya kembali di bawa kepuskesmas tersebut, namun panasnya tetap tidak turu, sehingga pada Jum`at dinihari dibawa ke RSU Lubuk Basung," kata Mardus.

Setelah diperiksa di RSU Lubuk Basung, dan ternaya diketahui anak tersebut diduga terserang flu burung, paginya langsung di bawa ke RSUP M.Djami Padang.

Lutfi sesampainya di RSUP M.Djamil Padang langsung dirawat di ruang isolasi suspek flu burung, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Berdasarkan pemeriksaan awal pihak dokter di RSUP M.Djamil Padang memang ada dugaan anak tersebut terserang flu burung, dan sampel darahnya segera dibawa ke laboratorium dinas kesehatan pusat di Jakarta.

"Kita baru bisa memastikan apakah pasien tersebut positif atau begatif menderita H5N1 setelah sampel darahnya diperiksa dilabor, dan hasilnya baru akan keluar satu minggu ke depan," tegas Gustavianof.

Dari data yang ada di RSUP M.Djamil Padang, pasien diduga flu burung ini telah dirawat sebayak 27 orang, dan dari hasil pemeriksaan laboratorium semuanya negatif menderita virus mematikan tersebut. (AH/Y006/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011