Makassar (ANTARA News) - Tuan rumah PSM Makassar sukses meraih tiga poin setelah mengalahkan Cendrawasih Papua dengan skor 5-1 pada lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI), di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Sabtu malam.

Raihan tiga poin membuat tim Juku Eja, julukan PSM, berhasil menggeser Persibo Bojonegoro yang sebelumnya menempati posisi ketiga klasemen sementara LPI. Persibo Bojonegoro sebenarnya memiliki poin sama yakni 28, namun kalah selisih gol dari tim asuhan Wilhelmus Gerardus Rijbergen tersebut.

Pada pertandingan yang disaksikan ribuan suporter PSM itu, tuan rumah yang berambisi memetik poin penuh justru harus tertinggal lebih dulu dari tamunya melalui gol cepat yang dicetak Arnol Patiran pada menit kedelapan.

Tertinggal 0-1 dari Cendrawasih Papua, PSM langsung memberikan reaksi positif dengan sejumlah peluang. Namun sikap disiplin para pemain Cendrawasih membuat upaya PSM gagal berbuah manis.

Gol penyeimbang yang telah ditunggu ribuan suporter PSM akhirnya datang melalui kaki mantan pemain Ajax Amsterdam, Richard Knopper di menit ke-22.

PSM akhirnya mampu membalikkan keadaan setelah kembali mampu mencuri gol melalui M Rahmat yang berhasil menerobos pertahanan Cendrawsih Papua. Skor 2-1 untuk keunggulan PSM akhirnya bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, PSM yang berambisi meraih kemenangan besar kembali mengambil alih serangan. Keputusan itu akhirnya berhasil berbuah manis dengan lahirnya gol yang dicetak Andi Oddang pada menit ke-69.

Dominasi tim Juku Eja semakin menjadi setelah kembali mampu menggandakan kedudukan menjadi 4-1 lewat gol kedua M Rahmat pada menit ke-81.

PSM yang secara kualitas dan pengalaman bisa dikatakan lebih baik dari Cendrawasih akhirnya kembali memperbesar keunggulan menjadi 5-1 melalui kaki Andi Oddang. Gol yang diciptakan mantan pemain Persebaya Surabaya itu sekaligus menutup pesta gol pada pertandingan tersebut.

Pelatih PSM Wilhelmus Gerardus Rijbergen seusai laga mengatakan kemenangan ini diraih atas kerja keras dan seluruh pemain. Selain itu, kemenangan besar itu juga tak lepas dari minusnya tujuh pemain inti Cendrawasih Papua pada laga tersebut.

Sementara Manajer Cendrawasih Papua, Benny Yensenem, meski mengakui kekalahan namun pihaknya juga merasa kecewa dengan kepemimpinan wasit yang dianggap tidak adil. Keputusan yang paling tidak diterima yakni lahirnya dua gol menjelang berakhirnya pertandingan.(*)
(T.KR-MH/I015)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011