Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Juru kunci Gunung Api Dempo di Pagaralam, Sumatera Selatan, Wahadi, menemukan tongkat sepanjang satu meter, seberat 300 gram dan berkepala sepasang naga, yang diduga merupakan peninggalan Raja Nyawa, salah satu penguasa daerah Besemah.

Informasi yang diperoleh ANTARA di Pagaralam, Selasa, menyebutkan bahwa tongkat yang terbuat dari kuningan itu memiliki kepala naga berjenis kelamin betina dan jantan, kemudian dihiasi dengan berbagai ukiran berbentuk ular dan termasuk tulisan aksara Jawa kuno.

"Memang sebelum menemukan tongkat Raje Nyawa itu saya mendapat firasat melalui mimpi, kebetulan saat itu berada di Puncak Gunung Api Dempo pada ketinggian 3.150 di atas permukaan laut. Tongkat itu bentuknya seperti ular," kata penemu tongkat, Wahadi.

Menurut dia, seperti biasa ketika berada di puncak Merapi selalu melakukan ritual untuk meminta petunjuk atau izin dengan penghuni daerah tersebut.

"Tidak lama setelah ritual dilakukan, terlihat seekor ular yang ketika saya pegang ternyata merupakan sebuah tongkat berkepala naga," ujar dia lagi.

Dia menuturkan, dalam mimpi sebelumnya menyatakan bahwa tongkat itu merupakan pemberian dari "puyang" (nenek moyang, Red) Raja Nyawa yang merupakan salah satu penguasa yang sangat berpengaruh di Tanah Besemah waktu itu.

"Tongkat ini terbuat dari besi kuningan, berkepala sepasang naga dan sepanjang tongkat dihiasi dengan ukiran termasuk bentuk ular serta tulisan huruf Jawa kuno," kata Wahadi pula.

Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kota Pagaralam, Syafrudin, mengatakan penemuan ini bukanlah yang pertama tapi sudah kesekian kalinya, dan hal ini wajar mengingat Pagaralam merupakan daerah bekas salah satu kerajaan sehingga banyak menyimpan peninggalan bersejarah.

"Bukti lainnya adalah penemuan keris, cemeti, arca, kapak batu, megalit dan masih banyak peninggalan prasejarah lainnya di daerah ini," kata dia.(*)

(T.KR-SUS/AS/A041)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011