Padang (ANTARA News) - Rektor Universita Bung Hatta Padang Prof Dr Hafrijal Syandri MS mengingatkan calon mahasiswa yang gagal dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri berhati-hati dalam memilih perguruan tinggi swasta.

"Kalau calon mahasiswa salah memilih PTS akan berakibat fatal, karena bisa saja ijazah yang diraih bertahun-tahun tidak diakui pemerintah," katanya di Padang, Kamis.

Ia berharap calon mahasiswa memilih PTS yang program studinya telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional RI.

"Calon mahasiswa agar lebih selektif dan berhati-hati memilih PTS, karena saat ini banyak PTS yang program studinya belum terakreditasi, tetap tetap promosi mencari calon mahasiswa baru," katanya.

Ia menambahkan, calon mahasiswa juga harus memilih program studinya yang sudah terakreditasi di PTS yang dipilih jika ingin melanjutkan pendidikan tinggi.

Menurut dia, program studi yang telah terakreditasi menunjukkan pengakuan pemerintah terhadap keberadaan atau eksistensi program studi itu.

"Akreditasi juga merupakan pengakuan atas kualitas program studi yang bersangkutan," katanya.

Ia menjelaskan, status akreditasi sebuah PTS yang dikeluarkan BAN Dirjen Dikti tertinggi adalah kategori U (unggul), selanjutnya kategori A, B, C, dan D yang diberikan secara periodik dan dapat berubah sesuai perkembangan program studi dan kampusnya.

UBH sendiri, kata dia, dari 25 program studi Strata 1 (S1) yang ditawarkan kepada calon mahasiswa, 23 di antaranya telah terakreditasi BAN Dirjen Dikti dengan kategori "B", dua program studi lainnya dalam proses akreditasi.

Selain itu, PTS yang menyandang nama besar Proklamator Bung Hatta itu juga menawarkan empat program studi pascasarjana (S2).

"Untuk melihat apakah satu program studi di suatu PTS telah terakreditasi atau belum, calon mahasiswa dapat melihat di kampus PTS masing-masing atau melalui internet pada website http://ban-pt.depdiknas.go.id," katanya.(*)
(T.H014/E005)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011