Kendari (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (PP-PA) memberikan apresiasi tentang kepedulian gender di Sulawesi Tenggara.

"Pemerintah daerah ini telah mampu menempatkan program kesetaraan gender sebagai salah satu program prioritas pembangunan. Hanya beberapa daerah di Indonesia yang menempatkan program ini sebagai program proritas," kata Linda Gumelar, di Kendari, dalam rangkaian acara advokasi pengaruh utamaan gender (PUG) bagi pimpinan daerah, DPRD dan SKPD, di Kendari, (10/6).

Ia mengatakan, dengan kepedulian pemerintah daerah terhadap PUG di daerah ini, ada harapan besar bahwa provinsi ini segera menjadi daerah terbaik dalam mengaplikasikan keseteraan gender.

"Saya berharap banyak pada pemerintah provinsi ini bisa membangkitkan atau menggambarkan kesetaraan gender yang baik. Sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia," kata Linda.

Ia menjelaskan, tugas Kementerian PP-PA tidak hanya mengenai perempuan, tetapi juga masalah anak-anak, sehingga pihaknya sedang mengupayakan terbentuk kota layak anak di provinsi ini.

"Sekarang saya mencoba mendorong untuk terbangun suatu perlindungan dan tumbuh kembang anak yang baik Sultra, melalui kota layak anak. Saya komitmen untuk mendukung penuh dan memberikan advokasi tentang pengembangan kota layak anak di Sulawesi Tenggara ini pada tahun 2011 ini," ujarnya.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, dalam kesempatan itu, mengatakan, pengarusutamaan gender, merupakan salah satu prioritas utama pembangunansejak ia menjadi gubernur Sultra padaa tahun 2008 hingga sekarang.

"Saya telah menyelaraskan antara program sejenis pusat dengan daerah. Sehingga pengarus utamaan gender ini menjadi salah satu program utama di pemerintahan saya periode 2008-2013," kata gubernur ke-8 Sultra ini.

Ia menjelaskan, selama kepemimpinannya, Sultra terus mengalami peningkatan dalam indeks pembangunan masyarakat (IPM), tetapi, kata dia, untuk mendapatkan peningkatan itu butuh perjuangan keras, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Dalam kesempaan itu, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BRI Kendari dengan Pemprov Sultra terkait komitmen BRI memberikan bantuan kredit mikro khususnya kepada pelaku usaha mikro yang di daerah ini yang kebanyakan dilakoni oleh kaum ibu-ibu atau di daerah ini dikenal dengan nama `Ina-ina`. (A056/Y006/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011