Yogyakarta (ANTARA News) - Kunci kemajuan suatu bangsa terletak pada kuatnya dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Semakin kuat dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), semakin maju suatu negara. Oleh karena itu, sumber daya manusia yang ada harus mendukung dan mengembangkan iptek," katanya dalam sambutan yang dibacakan Kepala Badan Kerja Sama dan Penanaman Modal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Toto Waspodo di Yogyakarta, Rabu.

Namun, menurut dia pada pembukaan Pameran Pembangunan dan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2011 dalam rangka mengawali kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Bangsa Indonesia belum mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki secara maksimal.

"Bangsa ini masih belum mampu memanfaatkan dan mengolah potensi besar yang dimiliki secara maksimal, karena keterbatasan dalam iptek. Hal itu perlu mendapatkan perhatian dari kita semua," katanya.

Akibatnya, kemajuan negara Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti Singapura dan Malaysia.

"Padahal, potensi sumber daya alam yang kita miliki berlebih, sedangkan dua negara tersebut miskin sumber daya alam. Namun, Malaysia dan Singapura mendapat dukungan iptek yang luar biasa," katanya.

Ia mengatakan, peran Indonesia dalam ruang lingkup wilayah kepemimpinan forum ASEAN memiliki banyak kesempatan untuk mengenalkan potensi negeri ini yang kaya dengan keanekaragamannya. Kelebihan Indonesia itu sangat potensial untuk dipromosikan ke dunia internasional.

"Oleh karena itu, mari kita jadikan peringatan HUT Ke-66 Kemerdekaan RI dan HAKTEKNAS 2011 sebagai momentum untuk meningkatkan kontribusi iptek dalam memajukan perekonomian bangsa dan mewujudkan kesejahteraan rakyat. Pameran itu diharapkan dapat menjadi titik tolak kebangkitan iptek Bangsa Indonesia," katanya.

Panitia penyelenggara pameran itu Hero Darmawan mengatakan, kegiatan tersebut diikuti 28 gerai yang terdiri atas instansi pemerintah dan swasta yang ada di DIY.

"Pameran juga diikuti beberapa perguruan tinggi yang memamerkan produk unggulan," katanya.(*)

(L.B015*H010/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011