London (ANTARA News) - Kerusuhan kembali melanda Inggris, Selasa malam (9/8), pada malam keempat berturut-turut dan kerusuhan mencolok terjadi di kota Manchester, Inggris utara, serta kerusuhan kecil di London.

Polisi telah menempatkan 16.000 petugas di jalan kota London guna mencegah terulangnya peristiwa pembakaran, penjarahan, penjambretan dan penyerangan, Senin malam (8/8), saat ratusan perusuh bentrok dengan polisi di banyak bagian kota tersebut.

Di pusat kota Manchester, polisi terlibat bentrokan di jalan mulai menjelang sampai tengah malam dengan kerumunan orang yang dikatakan saksi mata berjumlah 2.000, demikian Xinhua melaporkan.

Sebelumnya, polisi telah bentrok dengan kelompok pemuda dengan jumlah yang jauh lebih sedikit di kota yang bertetangga, Salford, tempat satu gedung pemerintah dibakar dan beberapa tempat usaha diserang.

Polisi di West Midlands melaporkan masalah di pusat kota Birmingham, tempat terjadi kerusuhan pada Senin malam, dan juga di kota kecil West Bromwich serta di kota Wolverhampton. Kedua kota tersebut tak tersentuh kerusuhan pada malam-malam sebelumnya.

Di Birmingham, gerombolan 200 pemuda sambil membawa tongkat berhadapan dengan polisi antihuru hara ditengah laporan mengenai serangan terhadap toko, sementara satu mobil dibakar.

Polisi di Wolverhampton telah telah melakukan 20 penangkapan hingga tengah malam. Di West Bromwich, beberapa pemuda bertopi memasang penghalang jalan dan membakar tempat sampah tapi belakangan bubar setelah membakar dua kendaraan.

Di daerah London timur, Canning Town, beberapa pemuda dilaporkan telah membuat barikade dan melempari kendaraan yang lewat dengan batu.

Masih di London, gedung pertunjukan di daerah yang dilanda kerusuhan seperti Battersea Arts Center, Dalston Arcol dan Greenwich Playhouse, membatalkan pertunjukan malam mereka, dan toko di banyak bagian London tutup lebih cepat daripada biasanya.

Banyak karyawan kantor pulang lebih cepat guna menghindari berada di kota kalau kerusuhan terjadi lagi.

(C003/A011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011