"Sebisa mungkin kerusuhan (kemarin) itu yang terakhir. Jangan sampai ada lagi kerusuhan di Ambon," kata Said Aqil melalui pesan singkat, di sela kegiatannya menghadiri "International Meeting for Peace" di Jerman, Selasa.
Ia meminta semua pihak proaktif memberikan sumbangsih nyata agar kerusuhan yang sama tak lagi terulang di waktu mendatang.
"Mari bersama-sama kita membantu agar harapan Ambon terus aman di waktu mendatang menjadi kenyataan," katanya.
Demi terciptanya situasi kondusif di Ambon secara terus-menerus, Said Aqil meminta semua pihak yang memiliki kerenggangan hubungan di masa lampau bisa menahan diri.
Ia juga mengimbau seluruh elemen masyarakat di Ambon tidak mudah terprovokasi isu-isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Untuk menciptakan Ambon yang aman, bukan hanya mereka yang dulu terlibat konflik yang harus proaktif menahan diri atas munculnya isu. Semua lapisan masyarakat, termasuk yang di luar Ambon, juga harus ikut menjaga agar kerusuhan benar-benar tak lagi terulang," katanya.
Pemerintah pusat dan pimpinan di Ambon, kata dia, harus didorong untuk terus mempertahankan dan memunculkan terobosan baru guna terjaganya hubungan harmonis antarumat beragama.
"Syukur Nahdliyin di Ambon bisa membantu secara nyata. Itu akan menguatkan citra NU sebagai `civil society` yang mengajarkan Islam itu damai," katanya.
PBNU juga mendukung upaya aparat kepolisian sebagai penegak hukum untuk terus melakukan penjagaan, sampai Ambon benar-benar aman.
Namun demikian, kepolisian juga diingatkan agar tidak berlaku semena-mena saat melakukan pengamanan, agar tidak memicu munculnya kebencian masyarakat, yang dikhawatirkan justru menjadi penyebab terjadinya kerusuhan baru.
"Tidak hanya melakukan pengamanan dengan baik. Polisi juga harus secepatnya memberlakukan proses hukum yang adil, apabila hasil analisa kerusuhan (kemarin) itu memang ada pihak yang patut dipersalahkan. Berikan masyarakat kepuasan," kata Said Aqil.
Ia percaya polisi bisa bekerja dengan baik untuk keamanan di Ambon.
(T.S024/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
