Lille, Prancis (ANTARA News) - Kepala Bank Prancis Societe Generale mengungkapkan keyakinannya pada Kamis, pihaknya tidak akan membutuhkan suntikan dana publik kedalam bank-bank yang melemah oleh paparan utang zona euro.

Setelah kekhawatiran meningkat bahwa bank-bank Eropa bisa terseret turun jika investor dipaksa untuk menerima kerugian lebih besar pada utang Yunani, otoritas Eropa meninjau kembali neraca pemberi pinjaman, lapor AFP.

Komisi Eropa, Kamis, mengusulkan pembatasan bank lemah dari mendistribusikan keuntungan kepada investor dan mengambil dana publik untuk memperkuat modal dasar mereka.

CEO Societe Generale Frederic Oudea mengatakan, bank akan memiliki setidaknya setengah tahun untuk memenuhi rasio modal yang lebih tinggi yang dikenakan, dan bahwa banknya sudah jauh meningkatkannya.

"Saya memiliki keyakinan bahwa Societe Generale akan memenuhi tujuannya tanpa membutuhkan dana publik," katanya dalam sebuah acara di kota Lille, Perancis utara.

Dia mengatakan bank Prancis kemungkinan akan mempertahankan pendapatan untuk meningkatkan modal mereka, tetapi tidak mencari dana segar dari investor.

"Kami, dan ini berlaku untuk semua bank Prancis, akan melakukan sedikit diet dalam rangka untuk menyesuaikan model bisnis mereka terhadap keadaan pasar yang berubah," kata Oudea.

Ini akan berarti pengurangan kegiatan pembiayaan dalam dolar dan menjual aset-aset.

Dengan harga saham mereka terpukul selama beberapa bulan terakhir, menyadap pasar adalah prospek menarik bagi bank Prancis.

Penjualan aset juga akan meningkatkan rasio modal.

Oudea mengatakan, Societe Generale sudah mengangkat rasio modal menjadi 9,3 persen, menurut standar internasional yang berlaku saat ini, dan pihaknya memiliki relatif sedikit eksposur terhadap utang berbahaya.

Dia mengatakan, paparan Societe Generale terhadap utang dari lima negara zona euro yang dianggap memiliki utang paling rapuh (Yunani, Irlandia, Portugal, Spanyol dan Italia) total 4,3 miliar euro dibandingkan dengan kapitalisasinya 41 miliar euro.

Kepala Societe Generale mengatakan, bank-bank Prancis dapat dengan mudah menyerap kerugian Yunani dan bahwa krisis Yunani harus diselesaikan dengan cepat untuk mengembalikan kepercayaan.

"Masalahnya adalah bahwa ini telah berlangsung selama 15 bulan dan bagi investor itu adalah simbol terbaik bahwa Eropa tidak tahu bagaimana untuk menyelesaikan masalah dengan cepat sementara sekarang ada masalah besar lainnya," kata Oudea.

Paksaan kapitalisasi bank bukanlah solusi, ia menambahkan.

"Menambahkan beberapa miliar euro ke neraca bank ini atau bank itu, itu salah satu yang akan memulihkan kepercayaan di Italia," kata Oudea, yang menolak kekhawatiran bahwa Italia tidak akan mampu mempertahankan tingkat utangnya. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011