Manado (ANTARA News) - Aktivitas kegempaan Gunung Lokon di Provinsi Sulawesi Utara, masih tinggi meskipun sudah ditandai dengan sejumlah letusan pada 11 dan 14 Oktober 2011.

"Aktivitas kegempaannya masih di atas normal. Indikasi peningkatan aktivitas magmatik masih tinggi dan terus menyuplai energi," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon Farid Ruskanda Bina di Tomohon, Sabtu.

Peningkatan kegempaan kembali terjadi Jumat (14/10) pascapeningkatan kegempaan di hari Senin (9/10).

Tercatat empat kali gempa tektonik jauh, 97 gempa vulkanik dangkal, 94 gempa vulkanik dalam serta 29 kali gempa embusan. Total gempa vulkanik dalam dan dangkal sebanyak 191 kali.

Catatan pos pengamatan gunung api Sabtu (15/10), pukul 00.00 WITA-06.00 WITA empat kali gempa tektonik jauh, 15 kali gempa vulkanik dalam dan 26 kali gempa vulkanik dangkal.

Sedangkan enam jam periode selanjutnya terekam tujuh kali gempa vuklkanik dalam, tujuh kali gempa vulkanik dangkal dan tujuh kali gempa embusan.

Pukul 12.00 WITA-18.00 WITA terekam delapan kali gempa vulkanik dangkal, empat kali gempa vulkanik dalam dan satu kali gempa embusan. Total gempa vulkanik yang terekam selama 18 jam yaitu 26 kali gempa vulkanik dalam dan 41 kali gempa vulkanik dangkal.

"Pada saat normal terekam sekitar 3-5 kali gempa vulkanik. Kesimpulannya aktivitas kegempaan masih tinggi," jelas Farid.

Meskipun frekwensi gempa masih tinggi, namun menurut dia suplai energi dari dalam terus-menerus dikeluarkan baik dalam bentuk letusan dan embusan.

"Bila terjadi letusan dan embusan mengindikasikan tidak ada energi yang tersimpan. Dan ini lebih baik sehingga kemungkinan terjadi letusan besar sangat kecil," katanya.

Dia menambahkan, hingga kini status Gunung Lokon masih siaga level III dengan radius bahaya tidak ditingkatkan, masih 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon.

"Kami tetap berharap warga masih meningkatkan kewaspadaan. Hindari melakukan aktivitas di radius bahaya 2,5 kilometer. Ketika terjadi letusan bisa saja diiringi dengan lontaran material pijar dari kawah dan memasuki radius bahaya," harapnya.***4***

(T.pso-305/B/M027/M027) 15-10-2011 21:00:19

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011