Manado (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan warga sekitar lereng Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara mewaspadai erupsi freatik,

"Erupsi freatik dapat berpotensi secara tiba tiba bila curah hujan cukup tinggi," kata Kepala PVMBG Kementerian ESDM Hendra Gunawan dalam rilis yang dibagikan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lokon Farid R Bina di grup percakapan di Manado, Rabu.

Ia menyebutkan erupsi terakhir terjadi pada 2011 berupa erupsi abu dan lontaran material pijar yang jatuh kembali di sekitar kawah.

"Tingkat aktivitas Gunung Lokon adalah level dua (waspada) sejak 21 Agustus 2023. Aktivitas asap kawah sejak Agustus 2023 umumnya putih tipis hingga tebal tinggi sekitar 25-400 meter," ujarnya.

Baca juga: PVMBG Kementerian ESDM sebut status Gunung Merapi di level Waspada

Kegempaan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal dengan rata rata kejadian antara satu hingga 13 kali per hari.

Aktivitas vulkanik, kata dia, dipantau secara visual dan instrumental dari PPGA di Kelurahan Kakaskasen Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

Ia menjelaskan perkembangan terakhir Gunung Lokon hingga 5 Desember 2023, pukul 06.00 Wita, terjadi peningkatan aktivitas asap kawah sejak pukul 00.00 06.00 Wita tercatat setinggi 25 hingga 150 meter dari kawah Tompaluan.

Hal tersebut diikuti oleh peningkatan kegempaan berupa gempa vulkanik dangkal 25 kejadian, lima kali gempa vulkanik dalam, tiga kali gempa embusan, dan tiga kali gempa tektonik jauh.

Erupsi freatik (erupsi yang diakibatkan kontak magma dengan air hidrotermal) secara tiba-tiba dan dapat diikuti dengan erupsi freatomagmatik magmatik.

Baca juga: PVMBG imbau warga patuhi radius bahaya Gunung Awu
Baca juga: Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Rabu dini hari

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023