Denpasar (ANTARA News) - Keramik produksi Bali memanfaatkan rancangan bernilai seni sehingga hasilnya kelihatan unik dan antik memiliki pangsa pasar tersendiri di luar negeri, maka tidak terpengaruh dengan ada barang sejenis keluaran China di pasaran ekspor.

Keramik keluaran China yang ada di pasaran bukan merupakan ancaman atau saingan bagi matadagangan sejenis, terbukti realisasi ekspor keramik produksi daerah ini bertambah terus, kata Kasi Ekspor Disperindag Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Rabu.

Ia menyebutkan, realisasi perdagangan luar negeri keramik buatan tangan-tagan terampil pengrajin Bali sudah mencapai harga 1,6 juta dolar AS selama Januari-September 2011, mengalami kenaikan 68 persen jika dibandingkan periode sama 2010 hanya 960 ribu dolar.

Pasaran keramik produksi Bali masih mendapat posisi pada konsumen mancanegara, mengingat kondisi ekonomi global yang belum kondusif saja, realisasi perolehan devisa dari keramik ada peningkatan yang lumayan banyak prosentasenya, kata dia.

Perabotan rumah tangga sejenis mangkok, piring, tempat bunga berbahan baku keramik produksi Pulau Dewata masih mendapat posisi pada konsumen luar negeri, terutama ke Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan negara Eropa lainnya.

Keramik Bali berupa perabotan rumah tangga banyak dipesan pengusaha hotel luar negeri, terutama ke Jepang, walau jumlahnya kecil-kecilan, kata Made Sulasih, petugas pemasaran keramik dari perusahaan aneka kerajinan di Denpasar.

Ia mengatakan, keramik keluaran China memang bagus, namun harganya mahal sehingga kurang mampu bersaing di pasaran, oleh sebab itu keramik Indonesia termasuk yang diproduksi pengrajin Bali memiliki nilai seni dan harga terjangkau.

Ini yang disenamgi konsumen luar negeri, tutur wanita professional itu sambil menjelaskan bahwa turis asing yang banyak datang berlibur ke Bali ada pula yang membeli untuk pajangan di ruang kerja, keluarga bahkan sebagai pajangan di ruang tamu.

Wisatawan mancanegara yang datang ke Bali umumnya membeli keramik buatan pulau Dewata, disamping kelihatan unik dan antik harganya terjangkau, lain halnya keluaran China yang dinilai haragnya mahal kualitas tidak jauh berbeda dengan yang di produksi di Bali.

Kondisi itu terjadi maka tidak perlu khawatir akan membanjirnya keramik luar negeri ke Bali. Indonesia juga merupakan produsen keramik terbesar dunia ke-6 setelah China, Italia, Spanyol, Turki dan Brasilia. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011