Mengingat ada surat penangkapan terhadap Gaddafi, mereka yang menemukan dia mestinya menangkap lalu menyerahkan dia kepada ICC,"
Cape Town (ANTARA News) - Ada "rasa tak nyaman" mengenai masa depan Libya, setelah terbunuhnya Muamar Gaddafi, kata Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma di Cape Town, Selasa.

"(Pembunuhan) itu telah menciptakan rasa tak nyaman mengenai situasi di Libya," kata Presiden Afrika Selatan tersebut dalam pertemuan sarapan bisnis di Cape Town.

Gaddafi dibunuh setelah ditangkap di dekat kota kelahirannya, Sirte. Zuma berpendapat akan lebih baik buat rakyat Libya seandainya Gaddafi ditangkap dan diadili.  Penahanan Gaddafi dapat mengungkap cara ia  memerintah Libya selama 42 tahun, kata Zuma.

"Zaman sekarang, dalam dunia  hak asasi, ada pengadilan untuk mengadili mereka yang melakukan kejahatan tertentu," kata Presiden tersebut.

"Orang yang memburu  mestinya menangkap dia ... Sayangnya, ia dibunuh," kata Zuma.

Ia mengatakan ia mulanya berharap Dewan Peralihan Nasional (NTC) Libya akan "menyatukan negeri tersebut".

Zuma mengatakan segera setelah kematian Gaddafi bahwa mestinya tidak dibunuh, tapi ditangkap dan diadili di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

"Mengingat ada surat penangkapan terhadap Gaddafi, mereka yang menemukan dia mestinya menangkap lalu  menyerahkan dia kepada ICC," kata Zuma.

Presiden Afrika Selatan tersebut juga mengatakan negaranya siap membantu Libya pasca-Gaddafi.
(C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011