Tenggarong (ANTARA News) - Badan SAR Nasional tetap memprioritaskan pencarian korban ambruknya Jembatan Kartanegara, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional Marsekal Pertama Sunarbowo Sandi, di Tenggarong, Sabtu, menyatakan akan terus melakukan pencarian hingga menemukan semua korban yang hilang.

"Kami tidak berpikir akhir masa tanggap darurat namun yang diprioritaskan bagaimana mencari korban yang masih hilang. Kami akan terus mencari hingga semua korban ditemukan," kata Sunarbowo Sandi saat ditanya wartawan terkait masa akhir tanggap darurat bencana ambruknya Jembatan Kartanegara.

Badan SAR Nasional, kata dia, akan memperpanjang masa tanggap darurat bencana ambruknya Jembatan Kartanegara tersebut.

"Pada operasi SAR itu biasanya hanya berlangsung tujuh hari jika tidak ada indikasi atau petunjuk. Tetapi tragedi ambruknya Jembatan Kartanegara ini masih ada petunjuk. Artinya, dengan alat sonar kita bisa menentukan posisi objek yang diduga mobil dengan perkiraan ada korban di dalamnya, sehingga ini akan kita upayakan untuk melakukan evakuasi," katanya.

Ia mengatakan, penemuan petunjuk inilah yang menarik kemudian menjadi tantangan bahwa pencarian ini akan diteruskan.

Badan SAR Nasional lanjut dia akan menyampaipan progres dan kendala yang dihadapi tim penyelamat kepada Menko Kesra Agung Laksono.

"Besok (Minggu, 4/12)) Agung Laksono akan datang dan kami akan menyampaikan progres serta berbagai kendala yang dihadapi pada proses pencarian dan evakuasi korban ambruknya Jembatan Kartanegara," kata Sunarbowo Sandi.

Kepala Bagian Humas Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara Sri Wahyuni mengatakan, masa tanggap darurat bencana akan diperpanjang hingga dua pekan.

Berdasarkan pantauan hingga Sabtu malam, ratusan petugas penyelamat baik dari Badan SAR Nasional, TNI AL, Brimob Polda Kaltim dan berbagai instasi terkait masih menempati tenda-tenda yang dibangun di sekitar lokasi ambruknya Jembatan Kartanegara.

Pencarian korban yang hilang juga masih terlihat berlangsung pada Sabtu pagi hingga siang.

Namun pada Sabtu petang pencarian akhirnya dihentikan akibat hujan yang mengguyur Kota Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara.
(T.A053/E005)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011