Anda ingin mencubit pipinya dan memberinya ciuman"
Hackensack, New Jersey (ANTARA News) - Foto-foto para diplomat Korea Utara itu menghiasi dinding Cubby's, sebuah restoran di New Jersey yang pemiliknya mengaku memiliki hubungan dekat dengan para pejabat Korea Utara gara-gara menu masakan di restorannya.

Bobby Egan adalah satu dari sedikit orang Amerika yang pernah mengunjungi Korea Utara. Dia mengaku teman untuk para mantan diplomat Korea Utara di Perserikatan Bangsa Bangsa dan dia mengaku acap kali pergi memancing dan berburu bersama dengan mereka di New Jersey.

Namun Egan mengaku sama bingungnya dengan orang kebanyakan dalam menyikapi Kim Jong-un yang masih berumur sekitar 20-an dan adalah anak Kim Jong-il yang menjadi pemimpin Korea Utara begitu ayahnya meninggal dunia akhir pekan lalu.

"Mukanya bulat. Anda ingin mencubit pipinya dan memberinya ciuman," kata Egan, warga New Jersey berdada bidang nan karismatik yang asli keturunan Irlandia dan Italia.

"Jujur saja, dia tidak garang. Lalu bagaimana dia akan mengendalikan kekuatan militer kelima terbesar di dunia?" katanya. "Di luar sana ada dunia yang keras, terutama bagi seorang diktator di tahun 2011."

Kenangan Egan balik ke akhir 1970-an ketika dia melancarkan kampanye penyelamatan tawanan perang AS di Korea Utara dan Vietnam.

Dia menjadi berteman baik dengan beberapa pejabat misi PBB di Republik Rakyat Demokratik Korea atau lebih kenal dengan Korea Utara.

Selama bertahun-tahun Egan memangul peran-peran terselubung --termasuk Kepala Dewan Dagang AS-Korea Utara-- agar bisa mengunjungi Korea Utara.

Hubungan ganjil Egan dengan sejumlah diplomat Korea Utara dibahas dalam satu artikel yang diterbitkan tahun 2007 oleh New Yorker  (http://www.newyorker.com/reporting/2007/10/08/071008fa_fact_mead?currentPage=all).

Memoar Egan "Eating with the Enemy: How I Waged Peace with North Korea From My BBQ Shack in Hackensack" diterbitkan tahun lalu oleh St Martin's Press, sementara HBO telah membeli hak siarnya.

Namun para pakar Korea Utara meragukan hubungan Egan dengan para pejabat Korea Utara.

Charles Pritchard, utusan khusus AS untuk perbincangan dengan Korea Utara pada 2001-2003 yang kini menjadi Presiden Korea Economic Institute di Washington, mengatakan Egan telah membesar-besarkan perannya, sementara Korea Utara sendiri menggambarkan dia tak lebih dari orang biasa.

"Terlalu banyak hal yang tidak benar dan begitu banyak yang dibesar-besarkan.  Itu lebih sebagai hiburan dan fantasi ketimbang realitas," katanya dalam satu wawancara. "Saya sungguh tak mendapat apa-apa darinya."

Egan (53) mengatakan para diplomat Korea Utara makan gratis di Cubby's, satu restoran di Manhattan, dan sebagian diantara mereka menjadi sudah biasa makan di situ.

"Baby back ribs - well done, light on the sauce" adalah menu favorit mereka," kata Egan. Dia menambahkan, gigi orang Korea Utara tidak bisa mencerap terlalu banyak saus manis.

Egan akhirnya mengadakan sejumlah perjalanan diam-diam ke negara rahasia itu, mulai 1994.  Namun dia mengaku tidak pernah melihat Kim Jong-un dan hanya mengetahui sedikit dia.
 
Bagi Egan --yang SMA pun tidak lulus dan mengaku mantan pecandu narkoba-- hubungannya dengan Korea Utara menawarkannya peluang untuk bersenang-senang.

"Untuk sementara waktu saya merasa menjadi satu-satunya orang dari negeriku yang mendapat informasi intelijen. Saya adalah orang kita yang ada di dalam sana. Dan saya juga adalah orang Pyongyang di New Jersey," katanya seraya menyebutkan filosofinya "jagalah hubungan dekat baik dengan teman maupun musuhmu."

Hubungan Egan dengan dinas intelijen AS tidak pernah terkonfirmasi.

John McCreary --mantan analis pada Lembaga Intelijen Pertahanan AS yang juga pakar Korea Utara-- mengatakan bahwa peran sang pemilik restoran itu sebagai salah satu dari bentuk diplomasi personal.

"Di tingkat personal lokal ada terobosan. Itu hal baiknya," kata McCreary yang menggambarkan Egan sebagai temannya.

Dia menambahkan belum jelas benar apakah Egan telah menuntaskan lebih dari yang dicapainya itu.

Seorang anggota perwakilan misi PBB untuk Korea Utara mengatakan kepada Reuters tahun lalu bahwa Egan memang memiliki hubungan dekat dengan misi PBB itu, namun  dia tidak merincinya.

Egan mengatakan dia kini hanya menjalin kontak sesekali dengan Korea Utara. Kunjungannya yang terakhir berlangsung sekitar lima tahun lalu, namun dia berharap membuka cabang restorannya di  Pyongyang.

"Impianku adalah (Presiden Barack) Obama menunjukku sebagai duta besar, lalu saya akan membuka Cubby's di sebelah gedung kedubes," katanya.

Sumber: Reuters

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011