Washington (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton dan Perdana Menteri Mesir Kamal el-Ganzouri telah membahas situasi di Mesir, kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Rabu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland mengatakan kepada wartawan bahwa Ny. Clinton telah melakukan "pembicaraan sangat baik" dengan Ganzouri pada Selasa petang.

"Mereka melakukan percakapan sangat baik tentang cara dan transisi yang berlangsung di Mesir," kata Nuland.

"Dia (Ny. Clinton), tentu saja, menegaskan sikap kami tentang keinginan untuk melihat proses demokratik sejati inklusif, pemilihan bebas, dan menekankan pentingnya proses pemilihan bersejarah yang berlangsung," tambahnya.

Nuland mengatakan, Menlu Hillary juga menyatakan keprihatinan tentang serangan terhadap seorang wanita Mesir oleh pasukan keamanan, yang videonya telah banyak disiarkan di televisi dan internet.

Dalam pidato awal pekan ini, Ny. Clinton mengkritik keras tindakan tersebut sebagai "aib" untuk revolusi dan "aib" bagi ke Mesir.

Pada gilirannya, Ganzouri menegaskan bahwa pemerintah Mesir ingin melihat protes-protes berlangsung damai dan bahwa hal itu adalah tugas pasukan keamanan, kata Nuland.

"Mereka juga berbicara tentang bagaimana Amerika Serikat dapat terus mendukung pengembangan ekonomi negara itu agar terus maju," katanya menambahkan sebagaimana dilaporkan Xinhua.

(H-AK/M016)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011