Sleman (ANTARA News) - Evakuasi atau pemindahan badan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-230 PKCKN yang tergelincir di ujung timur landasan pacu ("run way") Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta 20 Desember, segera dilakukan.

Dari pantauan di lokasi, saat ini sudah ada alat berat berupa derek besar dan berbagai peralatan lainnya serta sejumlah teknisi dari PT Sriwijaya Air maupun Bandara Seoekarno-Hatta mulai melakukan persiapan evakuasi.

Sedangkan untuk kondisi badan pesawat sendiri saat ini roda depan yang sebelumnya patah, sudah nampak terpasang. Sedangkan roda belakang kanan yang juga patah, saat ini belum terlihat terpasang.

Sebelumnya, "General Manager" PT Angkaksa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta Agus Adrianto mengatakan badan pesawat Sriwijaya Air tersebut akan dipindahkan ke "taxi way" bandara setempat.

Menurut dia, pemindahan pesawat itu akan dilakukan langsung oleh kru dari PT Sriwijaya Air, sedangkan pihaknya hanya membantu menyediakan kebutuhan yang diperlukan.

Agus mengatakan pertimbangan badan pesawat dipindahkan ke "taxi way" selain untuk mengurangi trauma penerbangan yang lain, juga untuk memudahkan penyelidikan yang dilakukan pihak-pihak terkait.

"Area `taxi way` lebih luas, dan tempatnya lebih keras, sehingga mempermudah pemeriksaan. Selain itu, peralatan untuk pemeriksaan juga telah disiapkan di `taxi way`," paparnya.

Sriwijaya Air tergelincir dan terperosok di sisi timur landasan pacu Bandara Adisutjipto, Yogyakarta pada Selasa (20/12) sekitar pukul 17.10 WIB.

Pesawat jenis Boeing 737-300 itu membawa penumpang sebanyak 118 orang dewasa, tujuh anak-anak dan empat bayi. Sriwijaya Air berangkat dari Jakarta sekitar pukul 13.45 WIB tujuan Yogyakarta.

Seharusnya pesawat ini mendarat di Bandara Adisutjipto 50 menit kemudian, namun karena saat itu bandara ditutup karena cuaca buruk dan jarak pandang hanya 500 meter maka dialihkan ke Juanda, Surabaya. Kemudian di Surabaya pesawat itu mengisi bahan bakar, dan berangkat lagi menuju Yogyakarta.

Sebenarnya pesawat Sriwijaya Air direkomendasikan mendarat di Adisutjipto pada pukul 17.05 WIB. Namun, karena saat itu ada pesawat Garuda yang mendarat maka baru pada pukul 17.13 WIB Sriwijaya Air bisa mendarat.

Saat melakukan pendaratan pesawat Sriwijaya Air tidak terkendali karena tidak bisa direm, sehingga terus melaju ke sisi timur landasan dan tergelincir di sisi kiri landasan, hingga kemudian terperosok di area rumput, dan baru pesawat bisa berhenti.
(V001)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011