Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa virus flu burung belum mengalami mutasi seperti kekhawatiran masyarakat.

"Sampai hari ini, virus flu burung belum bermutasi yang menyebabkan perubahan penularan, artinya virus flu burung menular dari unggas ke manusia, tidak ada penularan antar manusia," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Selasa.

Dengan begitu, tambah Tjandra, secara umum sepanjang masih ada kasus pada unggas maka kemungkinan kasus flu burung pada manusia dapat terjadi.

"Tetap terjadi (penularan) walau penularan tidak akan amat mudah terjadi," ujarnya.

Pada setiap laporan kecurigaan (suspek) flu burung, maka prosedur standar yang dilakukan adalah petugas Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan/ Kesehatan Hewan akan turun bersama-sama ke lokasi.

"Petugas kesehatan akan mengecek pasien yang sakit dan orang-orang di sekitarnya. Kalau memang ada orang yang kontak langsung dengan pasien yang terbukti flu burung positif, maka mereka yang kontak itu akan dipantau ketat dan mungkin dirawat di RS," papar Tjandra.

Orang sekitar yang mengalami kontak langsung dengan pasien juga mungkin diberikan obat pencegahan/ profilaksis.

"Kalau dalam pengecekan atau pemantauan ada yang demam maka akan diperiksa selanjutnya secara mendalam, seperti contohnya satu anak yang dirawat di RSP sekarang, yang Alhamdullillah hasil lab sampai sekarang adalah negatif," kata Tjandra.

Untuk setiap kasus positif flu burung, selain pasien ditangani intensif di RS, Kemkes akan melakukan analisa molekuler untuk melihat ada tidaknya mutasi pada virusnya.

Flu burung mulai ditemukan kasusnya pada manusia pada 2003 dan sejak saat itu penyakit itu sudah ditemukan di 15 negara di dunia dan masih ada terus laporan kasus flu burung dari berbagai negara di dunia sampai sekarang.

Sejak 2003 sampai Desember 2011 tercatat jumlah seluruh kasus flu burung sebanyak 576 orang dari seluruh dunia.

Puncak kasus tertinggi di dunia terjadi pada 2006 sebanyak 115 kasus.

"Jumlah kasus ini terus menurun, dan pada 2011 di dunia ada 60 kasus atau kalau di rata-ratakan secara kasar, maka sepanjang tahun 2011 lalu pada setiap bulan ada 5 kasus flu burung di dunia," ujar Tjandra.

Pada 2011 kasus flu burung terjadi di enam negara yaitu Mesir 38 kasus, Indonesia 11 kasus, Kamboja 8 kasus, Vietnam 5 kasus, Bangladesh 2 kasus dan China 1 kasus.

"Untuk Indonesia, kasus terbanyak terjadi pada 2006 juga, yaitu 182 kasus. Angka ini terus menurun dan pada 2011 di Indonesia ada 11 kasus," kata Tjandra.

(A043/Z003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012