Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga PDIP Puan Maharani mengatakan, kader partainya masih mendukung Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk maju sebagai capres.

"Sampai saat ini nama yang muncul masih ibu Mega. Tapi kalau muncul nama lain, kami berikan keputusannya pada ketua umum," kata Puan di sela-sela acara HUT ke-39 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDIP, Jakarta Selatan, Selasa.

Menurut dia, jika ada nama-nama capres yang mencuat, PDI Perjuangan akan memutuskan melalui kongres dan rakernas partai, kemudian keputusannya diserahkan ke Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Sebagai kader saya meyakini, siapapun yang akan mewakili partai adalah salah satu kader terbaik partai. Kita tidak bicara nama eksternal. Kita tidak akan memberikan tiket kepada orang yang tidak tahu visi dan misi partai," katanya.

Saat ini, lanjut dia, PDI Perjuangan masih melakukan konsolidasi hingga ke tingkat ranting di 33 provinsi dan menyamakan visi dan misi serta komunikasi politik ke partai-partai lain guna menyamakan gerak pada pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2014 mendatang.

Dari kacamata partai, kata dia, calon presiden yang akan diusung juga harus dapat mewakili PDI Perjuangan, yakni harus memiliki kesesuaian dengan visi, misi dan ideologi partai.


Survei Jadi Pertimbangan

Sementara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengakui partainya menjadikan survei dalam menimbang calon kepala daerah yang potensial untuk didukung.

"Survei itu untuk mengetahui secara realistis keadaan lapangan bagaimana, sehingga partai bisa menjaring calon-calon potensial dan bisa direkomendasikan agar dipilih rakyat," kata Megawati.

Selain itu, PDI Perjuangan pun memiliki mekanisme sendiri untuk mencari calon kepala daerah yang akan berlaga di pilkada, yakni penjaringan dan penyaringan.

"Di penjaringan kami dapat menerima siapa pun yang mendaftar ke PDIP, baik dari internal maupun dari eksternal partai. Saat ini ada beberapa pilkada yang cukup strategis untuk digarap yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat," katanya.

(T.S037/M026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012