Di Dompu petugas kita dari Densus 88 menemukan tempat yang diduga kuat sebagai lokasi pelatihan kegiatan merakit bom
Jakarta (ANTARA News) - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap sebelas terduga teroris selama dua hari ini dan tujuh di antaranya tewas tertembak.

"Catatan kami dalam 2 x 24 jam ini, Densus telah menangkap sebelas orang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Sabtu.

Sebelas orang terduga teroris yang ditangkap mulai Jumat (4/1) hingga Sabtu yakni enam orang di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan lima orang di Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Lima terduga teroris tewas tertembak di Dompu yakni Roy, Bahtiar, Andi Brekele, dan dua orang belum terindentifikasi.

Dua terduga teroris tewas di Makassar yakni Abu Uswah dan dan Hasan, sedangkan yang ditangkap dalam keadaan hidup yakni Thamrin, Arbain, Syarifudin dan Fadli, ujar Boy Rafli.

"Di Dompu dengan terpaksa karena yang dihadapi adalah kelompok bersenjata, petugas juga lakukan penembakan, yaitu kemarin sore (4/1), dua orang meninggal, terindikasi sementara Roy dan Bahtiar, ketika mereka baru turun dari lokasi latihan," kata Boy.

Pada Sabtu pagi, kegiatan berlanjut dengan Densus menggerebek tempat yang diduga sebagai lokasi perakitan bahan peledak.

"Sementara yang teridentifikasi baru satu terduga teroris yakni Andi Brekele atau Andi Kayamaya. Informasinya berasal dari Poso dan dua terduga masih dalam proses identifikasi, belum bisa disampaikan kepastiannya," kata Boy.

Para terduga teroris yang ditangkap merupakan jaringan yang terpantau pascapembunuhan dua polisi di Tamanjeka, Poso. Penyelidikan semakin diintensifkan dengan melakukan pergerakan pengintaian terhadap mereka, di antaranya terpantau dari Sulawesi menuju Dompu, kata Boy Rafli.

(S035/N002)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013