Kami pun meminta kepada seluruh aparat dan intansi terkait untuk selalu siaga menghadapi bencana longsor, karena melihat curah hujan yang tinggi potensi terjadi bencana longsor ini sangat besar,"
Sukabumi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menetapkan siaga bencana longsor seiring terjadinya sejumlah kasus bencana longsor di wilayah tersebut pada awal 2013.

"Kami pun meminta kepada seluruh aparat dan intansi terkait untuk selalu siaga menghadapi bencana longsor, karena melihat curah hujan yang tinggi potensi terjadi bencana longsor ini sangat besar," kata Seketaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Adjo Sardjono kepada wartawan di Sukabumi, Senin.

Menurut Adjo, dari laporan yang masuk ke pihaknya, baru memasuki pekan pertama ini sudah terjadi beberapa kali bencana longsor bahkan dua orang dikabarkan tewas akibat bencana tersebut yang terjadi di Kampung Nyelempet RT 05 RW 11, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak.

Selain itu, kasus bencana longsor pun terus meluas, dalam dua hari terakhir ini bertambah dua kecamatan yang dilanda longsor yakni di Kecamatan Nyalindung dan Parungkuda pada kejadian tersebut tiga rumah di Kecamtan Nyalindung rusak berat dan satu unit rumah rusak berat di Kecamatan Parungkuda.

"Pengawasan dan pemantauan daerah rawan bencana harus ditingkatkan yang tujuannya untuk meminimalisir kerugian harta dan nyawa jika terjadi bencana alam. Dan melakukan langkah pencegahan dini khususnya di daerah rawan longsor seperti memasang tanggul dan bronjong penahan tanah agar tidak longsor," tambahnya.

Di sisi lain, cukup banyaknya warga Kabupaten Sukabumi yang tinggal di lokasi yang bertebing menyebabkan sangat khawatir terjadi bencana longsor, maka dari itu Adjo mengimbau kepada warga yang tinggal di daerah bertebing untuk selalu waspada dan selalu memperhatikan kondisi cuaca.

"Atau jika terjadi hujan deras, untuk sementara pindah dahulu ke lokasi yang lebih aman dan kami pun sudah menugaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk cepat tanggap jika terjadi bencana," kata Adjo.
(KR-ADR/R021)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013