Pendidik yang kreatif adalah kunci keberhasilan pendidikan di sebuah negara. Tidak ada negara yang maju tanpa pendidikan yang kreatif dan berkualitas,"
Bima, NTB (ANTARA News) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim memotivasi sekitar 2.000 guru di Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, agar menjadi tenaga pendidik yang kreatif dalam memberikan materi pembelajaran kepada anak didiknya.

"Pendidik yang kreatif adalah kunci keberhasilan pendidikan di sebuah negara. Tidak ada negara yang maju tanpa pendidikan yang kreatif dan berkualitas," katanya pada acara pencanangan tahun 2013 sebagai tahun kebangkitan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dan sadar mutu satuan pendidikan dalam rangka penjaminan mutu pendidikan, di Kota Bima, Sabtu.

Hadir pada acara itu Wali Kota Bima H Qurais H Abidin, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB H Rosyadi Sayuti, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Provinsi NTB H Lalu Syafi`i, dan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi NTB H M Irfan.

Menurut Musliar, meskipun di satu negara memiliki tambang emas besar, namun tanpa ada sumber daya manusia terdidik maka masyarakatnya akan cenderung menjadi buruh kasar di negerinya sendiri.

Namun dengan pendidikan akan mampu meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengolah sumber daya alamnya di daerahnya.

Ia mencontohkan, salah seorang warga negara Amerika Serikat tamatan pascasarjana mampu menjadi kaya hanya dengan kreativitasnya membuat souvenir "I love you New York" dengan mencantumkan gambar hati.

Contoh lain masyarakat yang memiliki kreativitas karena pernah mengeyam pendidikan adalah penemu pembalut luka yang sekarang menjadi salah satu produk unggulan Johnson-Johnson yang dijual bebas di seluruh pelosok dunia.

Temuannya itu berawal dari kreativitasnya membalut luka anaknya dengan perban yang selalu diganti setiap hari.

"Ide-ide kreatif itu tidak akan muncul tanpa pendidikan. Pendidikan yang baik dimulai dari guru yang kreatif. Makanya NTB sudah benar mencanangkan tahun 2013 sebagai tahun kebangkitan PTK. Gedung yang bagus tidak ada gunanya tanpa guru yang berkualitas," ujarnya.

Musliar juga meminta para guru di Kota Bima, terutama yang sudah menerima tunjangan sertifikasi, untuk terus mengevaluasi diri, apakah sudah melaksanakan kewajibannya dengan baik sesuai dengan penghasilan yang diberikan pemerintah.

Ia tidak menginginkan ada lagi guru yang mengeluh karena pendapatannya belum layak, sehingga terpaksa menjadi tukang ojek setelah pulang mengajar karena pemerintah sudah mengalokasikan anggaran yang relatif besar untuk kesejahteraan para guru.

"Kalau ada guru yang masih jadi tukang ojek, perlu dipertanyakan. Mungkin hobinya memang menjadi tukang ojek. Apalagi di Kota Bima, sayur-mayur banyak. Ikan tinggal mancing. Jadi pengeluaran bisa berkurang," ujarnya.
(KR-WLD/E005)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013