Washington (ANTARA News) - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/Ekonomi) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2013 akan sedikit lebih rendah dari proyeksi, tertahan kembali oleh melemahnya zona euro pada resesi tahun kedua.

"Risiko penurunan tetap signifikan, termasuk stagnasi berkepanjangan di kawasan euro dan pengetatan fiskal jangka pendek berlebihan di Amerika Serikat," demikian prospek ekonomi terbaru IMF.

IMF memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) global tumbuh 3,5 persen tahun ini, menyusut 0,1 poin dari proyeksi Oktober lalu dan tumbuh 4,1 persen pada 2014.

"Angka-angka pertumbuhan itu tidak cukup untuk menurunkan tingkat pengangguran di negara maju," kata Kepala Ekonom IMF, Olivier Blanchard, seperti dikutip AFP.

Meskipun upaya zona euro melawan krisis utang mulai memperlihatkan kemajuan, antara lain dengan menguatnya respon kebijakan di seluruh Uni Eropa, laporan itu menyatakan bahwa "pengembalian ke pemulihan setelah kontraksi berkepanjangan tertunda.

IMF memperkirakan, ekonomi 17 negara zona euro mengalami kontraksi 0,2 persen tahun ini, bukannya tumbuh sebesar 0,2 persen.

Ekonomi Jerman, kekuatan utama Eropa, diperkirakan tumbuh 0,6 persen tahun ini, turun 0,3 poin dari perkiraan sebelumnya.

Dalam laporan "World Economic Outlook" terbarunya, IMF juga menyoroti langkah-langkah penghematan "berkelanjutan" di negara-negara sekeliling zona euro dan didukung oleh negara-negara inti.

"Semakin lambat Anda tumbuh, pembiayaan lebih dibutuhkan, dan tidak ada pendanaan tak terbatas," katanya.

IMF menawarkan resep yang berbeda untuk Amerika Serikat, menekankan pentingnya menghindari pengetatan fiskal "berlebihan" dalam jangka pendek sehingga tidak memadamkan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tumbuh 2,0 persen tahun ini.

IMF menyeru Amerika Serikat "segera" menaikkan plafon utang dan "menyetujui rencana konsolidasi fiskal jangka menengah yang kredibel, fokus pada reformasi pajak."

Sementara PDB China diperkirakan tumbuh 8,2 persen, India 5,9 persen serta Brazil dan Meksiko 3,5 persen.

Menurut IMF, negara-negara berkembang kembali akan menjadi mesin ekonomi global tahun ini dengan pertumbuhan ekonomi gabungan sekitar 5,5 persen.

(A026)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013