Sebagai orang yang terlahirkan di Sumbawa saya salah seorang yang sangat sedih atas terulangnya kejadian di kampung kita ini ditengah upaya perjuangan untuk merekatkan hubungan seluruh bangsa yang saya prakarsai. Kejadian di Sumbawa ini merupakan tam
Mataram (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin mengaku sangat sedih atas terulangnya kembali kasus kerusuhan di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Selasa (22/1) di tengah upaya untuk merekatkan hubungan di antara seluruh bangsa dengan pendekatan keagamaan.

"Sebagai orang yang terlahirkan di Sumbawa saya salah seorang yang sangat sedih atas terulangnya kejadian di kampung kita ini ditengah upaya perjuangan untuk merekatkan hubungan seluruh bangsa yang saya prakarsai. Kejadian di Sumbawa ini merupakan tamparan nyata," katanya di pada acara dialog dengan pemuda agama di Sumbawa Besar, Sabtu.

Ia mengatakan, setekah berkoodinasi dengan para tokoh di Sumbawa dapat disimpulkan kejadian Sumbawa kini menyangkut multi faktor terjadi. Siapa saja yang ada di Sumbawa ini adalah orang Sumbawa ada yang berasal dari pulau-pulau lain.

"Di Sumbawa ini ada Kampung Bugis, Kampung Jawa, Kampung Madura, saya memperhatikan sejak dulu selalu rukun. Saya memahmi Sabalong Samalewa (moto Sumbawa) tidak terkait etnis Sumbawa, tetapi seluruh orang yang ada di Kabupaten Sumbawa," ujarnya.

Karena itu, Din mengusulkan segera pulihkan agar saudara-saudara yang bberasal dari Bali yang saat ini ada di pengungsian segera pulang ke rumahnya masing-masing dengan banguan dan dukungan dari semua masyarakat.

Tokoh Muhammadiyah kelahiran Sumbawa mengajak semua para ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk menggerakkan para pemuda untuk melakukan upaya rekonstruksi dan rekonsiliasi, sehingga citra Sumbawa sebagai daerah yang beragama tetap terpelihara dan hubungan putra-putra Sumbawa bisa tetap terjaga dan rukun.

"Kepada aparat penegak hukum untuk menyelesaikan masalah ini secara cepat, tepat dan tuntas. Memang sulit menadamaikan opini. Saya ingin tegaskan aksi anarkisme dan pengrusakan sangat bertentangan dengan agama," katanya.

Pada kesemapatan tersebut Din Syamsuddin menyerahkan dana untuk membantu meringankan beban para pengungsi sebesar Rp10 juta.

Sementara itu Bupati Sumbawa H Jamaludin Malik mengatakan, jumlah bangunan yang rusak akibat kerusuhan tercatat 478 unit termasuk satu hotel dengan nilai kerugian mencapai Rp15 miliar belum termasuk termasuk kerugian akibat aksi penjarahan.

(ANT)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013