Kelima pemantau independen yang lolos verifikasi dan memiliki sertifikat adalah Laboratorium Ilmu Pemerintahan UMM, PP Otoda UB, Aksara Tumapel, Indonesia Social and Democracy (ISD) serta FISIP UB,"
Malang (ANTARA News) - Pemilihan Kepala Daerah Kota Malang, Jawa Timur, yang digelar 23 Mei mendatang akan diawasi oleh lima pemantau independen.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang Zainuddin, Minggu, mengemukakan, kelima pemantau independen tersebut sudah lolos verifikasi administrasi dan memiliki sertifikat.

Kelima tim pemantau itu lolos setelah melengkapi sejumlah persyaratan, di antaranya memiliki badan hukum dan kepengurusan yang jelas, memiliki sumber dana sendiri alias tidak dibiayai oleh parpol tertentu.

Oleh karena itu, kelima pemantau itu berhak melakukan pengawasan selama proses pemilihan kepala daerah (pilkada) berlangsung.

"Kelima pemantau independen yang lolos verifikasi dan memiliki sertifikat adalah Laboratorium Ilmu Pemerintahan UMM, PP Otoda UB, Aksara Tumapel, Indonesia Social and Democracy (ISD) serta FISIP UB," katanya.

Menurut Zainuddin, lima pemantau tersebut tersebar di 57 kelurahan dan jumlah seluruhnya mencapai 200 orang.

"Kelima tim pemantau tersebut memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti yang ditetapkan oleh peraturan KPU Nomor 64 Tahun 2009," katanya.

Hak para pemantau independen itu di antaranya boleh mengikuti seluruh proses kegiatan serta melaporkan kepada panitia pengawas (panwas), sedangkan kewajibannya adalah memfasilitasi pengaduan pemilih pada panwas.

"Pada umumnya pemantau yang akan mengawasi jalannya Pilkada Kota Malang nanti adalah wajah-wajah lama yang sering melakukan pemantauan dalam proses pesta demokrasi lima tahunan ini," ujarnya.

Tahapan demi tahapan Pilkada Kota Malang telah dimulai dan sudah ada dua pasangan yang sudah mendaftarkan diri sebagai calon wali kota dan wakil wali kota dari jalur perseorangan, yakni pasangan Dwi Cahyono-M Nur Udin dan Ahmad Mujais-Yunar Mulya.

Sementara untuk pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota baru dibuka 18 Februari mendatang.

(E009/E011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013