Ya, ia mendarat di sana."
Yaounde (ANTARA News) - Presiden Republik Afrika Tengah (CAR) Francois Bozize mendarat di bagian timur Kamerun setelah meninggalkan Ibu Kota Negerinya, Bangui, Ahad pagi, kata satu sumber di Kementerian Pertahanan Kamerun kepada Xinhua.

Satu helikopter kepresidenan CAR yang membawa Bozize mendarat pada pukul 18.00 waktu setempat di lapangan terbang Batouri, Ibu Kota Departemen Kadey, di Kamerun timur.

Bozize ditemani di helikopter tersebut oleh kedua putra dan pembantunya.

"Ya, ia mendarat di sana," kata Mebe Ngo`o Edgar Alain dari Kementerian Pertahanan melalui telepon, Ahad malam (24/3), kepada Xinhua.

Bozize meninggalkan istana presiden setidaknya 30 menit sebelum gerilyawan Seleka melancarkan serangan terakhir terhadap kompleks itu, kata presiden DRC tersebut di dalam penerbangannya.

Bozize dan rombongannya dibawa ke kediaman di Kadey, tempat satu sumber lokal memberitahu Xinhua Presiden DRC itu tampaknya telah menyelamatkan diri dari gerilyawan secara tergesa-gesa, sebab ia tak membawa apa pun.

Keberadaannya masih menjadi misteri setelah gerilyawan merebut istana dan mengumumkan mereka menguasai Bangui.

Seleka, koalisi kendur lima faksi gerilyawan, melancarkan terobosan pekan lalu dalam desakannya ke arah selatan sejak melancarkan perlawanan pada Desember 2012, ketika mereka menuduh pemerintah gagal menerapkan serangkaian kesepakatan perdamaian yang ditandatangani dalam lima tahun belakangan.

Bozize dan Seleka pada Januari menandatangani kesepakatan perdamaian di Ibu Kota Gabon, Libreville. Gerilyawan melanjutkan serangan belum lama ini, setelah memberi pemerintah ultimatum agar menghormati kesepakatan itu, terutama penyatuan petempur Seleka ke dalam tentara nasional dan penarikan tentara Afrika Selatan serta Uganda yang ditempatkan di Republik Afrika Tengah. (C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013