Cirebon (ANTARA News) - Para perajin konveksi batik tradisional di daerah Pantura Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Jabar, mengaku rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) akan menyulitkan produksi mereka.

Syurif salah seorang perajin konveksi batik Cirebon di Trusmi Cirebon mengatakan Kamis rencana kenaikan TDL April 2013, akan membebani biaya jahit batik tersebut, sehingga menyulitkan produksi mereka.

Mahalnya tarif listrik, kata dia, modal untuk busana batik meningkat, sehingga kenaikan harga barang tersebut sulit dihindari, perajin khawatir terjadi penurunan omzet penjualan.

Menurut dia, modal semakin tinggi akan mempersulit persaingan pasar terutama tujuan ekspor, padahal pesanan ekspor tersebut mengalami peningkatan cukup tinggi.

Sementara itu Baharudin perajin konveksi batik Paoman Indramayu mengaku, rencana kenaikan tarif listrik jelas membebani perajin kecil, karena modal usaha mereka bertahan sedangkan persaingan semakin ketat.

Diperkirakan permintaan busana batik tradisional akan mengalami penurunan, kata dia, akibat mahalnya busana tersebut setelah tarif listrik membengkak.

Ia berharap, pemerintah mempertimbangkan buruknya rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik, karena perajin yakin biaya produksi meningkat sehingga memicu harga busana batik mahal.

(KR-EJS/S004)

Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013