Pusat harus memutuskan secepatnya lokasi ISG.
Pekanbaru (ANTARA News) - Pesta olahraga negara-negara muslim Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Riau sudah dipastikan mengalami penundaan karena tuan rumah belum siap menyediakan fasilitas pendukung.

ISG 2013 Riau semula dijadwalkan berlangsung 6-17 Juni. Namun masalah kesiapan fasilitas serta status Gubernur Riau Rusli Zainal yang menjadi tersangka perkara korupsi membuat penyelenggaraan ISG akhirnya terpaksa diundur sampai akhir September nanti.

Keputusan menunda pelaksanaan ISG diputuskan dalam rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Jakarta pada 8 Mei lalu, yang dihadiri oleh menteri dan pejabat terkait serta Panitia Nasional ISG, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan pejabat Provinsi Riau.

Setelah penundaan pelaksanaan pesta olahraga negara-negara Islam itu, muncul rencana pemindahan lokasi dari Riau ke Jakarta.

Rekomendasi pemindahaan muncul dari Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo setelah mendapat masukan dari akademisi asal Riau.

Alasan pemindahan lokasi antara lain karena fasilitas pendukung yang belum siap.

Selain itu Roy juga pernah mengatakan ia merekomendasikan pemindahan lokasi ISG karena tidak ingin permasalahan ISG yang dimulai di Riau akan berakhir di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seperti yang terjadi saat Pekan Olahraga Nasional (PON) lalu.

Demi memuluskan rencana pemindahan lokasi ISG 2013, Roy melakukan komunikasi langsung dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Mantan Walikota Solo itu menyambut baik rencana Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Anggota DPRD Riau, Noviwaldi Jusman, menilai pemindahan lokasi ISG adalah langkah yang tepat dilakukan.

"Pusat harus memutuskan secepatnya lokasi ISG. Jika ingin safety ya dipindah. Bisa saja di Jakarta atau kota lainnya," kata politisi Partai Demokrat itu.

Noviwaldi mengemukakan itu bukan tanpa alasan. Menurut dia, masih banyak hal yang harus diselesaikan untuk penyelenggaraan ISG, termasuk soal penganggaran.

Anggaran besar dibutuhkan untuk membayar pembangunan Stadion Utama Riau di kompleks Universitas Negeri Riau, yang menurut catatan semula Rp900 miliar namun kemudian membengkak jadi Rp1,1 triliun.

"Itukan kurang. Kalau kita kasih lagi untuk membayar utang ke KSO (konsorsium) akan menabrak Perda. Ini berbahaya. Kita bisa dipenjara," kata Noviwaldi.

Dia menyarankan korsorsium menempuh jalur hukum yang hasilnya bisa dijadikan dasar untuk menyelesaikan permasalahan keuangan yang selama ini menjadi ganjalan.

"Kalau sudah ada ketetapan secara hukum harus membayar, DPRD jadi punya alasan menambah anggaran untuk membayar utang," katanya.

Meski masalah masih membelit, Pemerintah Provinsi Riau tetap berusaha mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan ISG 2013, salah satunya dengan melobi konsorsium kontraktor pembangunan Stadion Utama Riau supaya acara itu bisa digelar di Negeri Lancang Kuning .

Lobi itu membuahkan hasil. Hanya saja pihak konsorsium mengajukan beberapa persyaratan, termasuk meminta pembayaran dimuka atas kekekurangan dana Rp35 miliar.

Rumput lapangan stadion yang sebelumnya tak tertata mulai dirapikan. Begitu juga dengan fasilitas pendukungnya.

Itu dilakukan untuk menyambut tinjauan dari Jakarta, yang akan dilakukan pejabat Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan instansi terkait lain pada Senin (13/5).

"Saya dengar akan ada kunjungan dari pusat, makanya kami buka tapi setelah itu akan kami kita tutup lagi," kata Indra, petugas yang mengaku dari konsorsium.

Selain di areal Stadion Utama Riau, perbaikan fasilitas juga dilakukan di Sport Center Rumbai Pekanbaru, tempat kolam renang yang selama ini bermasalah berada.

Pemerintah Riau merenovasi kolam itu.

"Hari ini renovasi rencananya dilakukan. Tidak begitu banyak perbaikan yang dilakukan. Hanya meninggikan dinding kolam saja kurang lebih 20 sentimeter," kata PPTK Fungsional dan Operasional Kolam Renang Sport Center Rumbai, Joko Suyono.

Menurut dia, kolam renang yang sebelumnya digunakan untuk PON itu hanya berkedalaman 160 sentimeter, belum sesuai standar.

Kedatangan para pejabat dari Jakarta ke Riau pada Senin (13/5) diperkirakan menjadi penentu akhir perdebatan tentang lokasi pelaksanaan ISG 2013, apakah tetap dilakukan di Riau seperti Keputusan Presiden sebelumnya atau digeser ke Jakarta yang dinilai lebih siap.



Oleh Bayu Kuncahyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013