Sofia (ANTARA News) - Pihak berwenang Bulgaria Sabtu mengatakan mereka menyita 350.000 surat suara ilegal sehari sebelum pemilihan parlemen, memperdalam kekhawatiran tentang penyimpangan dalam pemungutan suara di negara bekas komunis itu.

Surat-surat suara itu ditemukan di perusahaan percetakan milik pribadi Multiprint di Kostinbrod, 15 kilometer (10 mil) di barat laut Sofia, yang melebihi nomor karena perusahaan itu berada di bawah kontrak untuk mencetak.

Multiprint telah "menyelesaikan tanggung jawabnya berdasarkan kontrak ... dan telah menyampaikan surat suara untuk pemerintahan kabupaten di seluruh negeri," kata jaksa dalam satu pernyataan.

"Surat-surat suara itu ditemukan pada malam tanggal 10 Mei berada di luar jumlah yang diperintahkan," tambah mereka.

Operasi itu dilakukan oleh agen-agen Badan Negara Bulgaria untuk Keamanan Nasional (DANS) dan kejaksaan, kata pernyataan itu.

Radio negara Bulgaria BNR mengatakan bahwa pemilik Multiprint dekat dengan salah satu partai politik utama Bulgaria, dan bahwa kementerian dalam negeri sengaja mengeluarkan dari operasi itu.

Kantor berita swasta BGNES menyebut partai itu sebagai GERB konservatif mantan perdana yang digulingkan Boyko Borisov, yang wakil pemimpinnya Tsvetan Tsvetanov memimpin Kementerian Dalam Negeri sampai dikeluarkannya GERB dari kekuasaan pada akhir Februari.

Tetapi Jaksa tidak mengomentari informasi ini.

Tuduhan-tuduhan datang pada waktu yang canggung bagi Tsvetanov, yang sudah terlibat dalam skandal tentang dugaan penyadapan ilegal atas lawan partai dan pengusaha pada akhir April.

Pembelian suara dan keprihatinan lainnya seperti kecurangan pada pemilu telah mendorong Organisasi untuk Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE) mengirimkan misi pemantauan terbesar ke Bulgaria sejak tahun 1990 untuk pemungutan suara Minggu.

Lima partai - tetapi tidak termasuk GERB - juga telah meminta penghitungan suara secara paralel independen yang mendorong para pengulas khawatir bahwa Bulgaria dapat melihat hasil suara tantangan untuk pertama kalinya sejak tahun 1990.

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013