Ankara (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Turki Muammar Guler mengatakan lebih dari 1.700 orang telah ditangkap dalam demonstrasi yang melanda negeri tersebut selama beberapa hari belakangan.

Pada Minggu, polisi Turki menembakkan gas air mata dan semprotan air untuk membubarkan pemrotes di Ibu Kota Turki, Ankara.

Sebanyak 53 warga sipil, 19 di antara mereka dari Istanbul, dan 26 polisi telah cedera selama bentrokan, kata menteri dalam negeri tersebut pada Sabtu.

Demonstrasi meletus di Istanbul dan merembet ke beberapa kota besar lain selama lima hari belakangan, demikian laporan Xinhua.

Pemrotes menyerukan diselamatkannya taman di pusat kota Istanbul dari pengembang pusat pertokoan yang telah didukung oleh pemerintah.

Pada Sabtu malam (1/6), sebanyak 5.000 pemrotes menyerang kantor Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul dengan menggunakan batu, sehingga tujuh polisi cedera.

Seorang saksi mata mengatakan kepada Xinhua pemrotes yang marah menyerang kantor Erdogan di Besiktas di wilayah Eropa Selat Bosphorus --yang juga dikenal sebagai Selat Istanbul-- dan sebagian jendelanya pecah.

Pasukan polisi khusus bergegas ke lokasi dan menggunakan gas air mata serta semprotan air bertekanan tinggi untuk membubarkan pemrotes. Sebanyak tujuh polisi cedera, termasuk satu orang yang luka parah, selama bentrokan tersebut.

Pemrotes juga membakar beberapa kendaraan polisi dan kantor polisi, dan pada saat yang sama menyerang kendaraan stasiun televisi Turki sebab sebagian saluran TV nasional tidak meliput aksi protes di Istanbul.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013