Semoga cepat selesai dan cepat dioperasikan..."
Jakarta (ANTARA News) - Perseroan Terbatas MRT Jakarta menandatangani kontrak proyek pembangunan sarana transportasi massal (mass rapid transit/MRT) dengan dua konsorsium untuk tiga paket pengerjaan konstruksi fisik.

Kontrak tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami dengan perwakilan dari konsorsium Shimizu-Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Konstruksi join venture, Tetsuo Oishi dan perwakilan dari konsorsium Sumitomo Mitsui Construction Company (SMCC)-Hutama Karya Joint Operation Tsuyoshi Kan.

"Melalui penandatanganan kontrak ini, pembangunan fisik MRT di Jakarta untuk koridor Utara-Selatan tahap satu dengan rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) resmi dimulai," kata Boestami dalam acara penandatanganan kontrak tersebut di kantor PT MRT Jakarta, Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa.

Oleh karena itu, kata Boestami, pihaknya membutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, terutama dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai pemegang saham utama dalam proyek pembangunan sarana transportasi massal tersebut.

"Untuk pengerjaan konstruksi fisik MRT akan segera kami mulai dalam waktu dekat. Maka, kami butuh semua dukungan yang ada untuk membantu kelancaran pembangunan transportasi ini. Semoga cepat selesai dan cepat dioperasikan," ujar Boestami.

Boestami menuturkan bahwa pihaknya juga telah menandatangani kontrak dengan Oriental Consultant untuk paket pengerjaan Construction Management Consultant Services (CMCS) pada hari Senin (10/6) kemarin.

Menurut Boestami, perusahaan yang telah ditunjuk tersebut bertugas sebagai konsultan pengawas proyek pembangunan MRT di Jakarta dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI.

Meskipun kontrak seluruh kontrak telah ditandatangani, Boestami mengakui masih ada kendala administrasi yang harus segera diselesaikan sebelum pembangunan fisik MRT benar-benar dimulai.

"Ada sedikit kelengkapan administrasi yang harus diselesaikan oleh pemerintah pusat, yakni dokumen terkait dengan ketersediaan dana untuk melaksanakan pembangunan MRT dengan rute dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI," tutur Boestami.

Akan tetapi, Boestami mengungkapkan bahwa kendala tersebut tidak akan menghalangi jalannya pengerjaan konstruksi fisik MRT. Pihak MRT Jakarta berharap agar dokumen tersebut dapat segera dilengkapi secepatnya guna kelancaran pembangunan sarana transportasi berbasis rel itu.

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013