Menurut Mentan di Jakarta, Rabu, tenaga kerja yang berpeluang untuk mengisi kebutuhan di sektor pertanian adalah tenaga profesional yang berwawasan global, mulai dari operator pelaksana sampai dengan manajer yang kompeten dalam agribisnis hulu hingga hilir.
Ia menyatakan bahwa kemampuan rata-rata petani dalam kegiatan on farm atau budi daya sudah cukup memadai dan mampu bersaing dengan petani dari negara lain, seperti Thailand, Vietnam, ataupun Malaysia.
Meski demikian, lanjut dia, kemampuan petani dalam bidang pascapanen dan pengolahan hasil masih perlu ditingkatkan.
"Untuk itu, peran pemuda salah satunya melalui Gerakan Pramuka Saka Taruna Bumi diharapkan dapat mempelajari aspek budi daya kompleks sampai aspek pascapanen dan pengolahan hasil pertaniannya," katanya.
Sehari sebelumnya (25/6), Mentan Suswono membuka Perkemahan Bakti Saka Pramuka Tarunabumi (Pertikabumi) Tingkat Nasional V Tahun 2013 di Bumi Perkemahan SMK PP Negeri Padang, Lubuk Minturun, Kota Padang.
Pertikabumi Nasional yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali tersebut digelar pada tanggal 24--30 Juni 2013 yang diikuti Pramuka Penegak dan Pandega utusan seluruh tanah air yang tahun ini mengambil tema "Bersama Kita Tingkatkan Semangat Tarunabumi untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan".
Pada kesempatan itu, Mentan menyatakan bahwa saatnya Indonesia mewujudkan kemandirian pangan. Oleh karena itu, perlu menciptakan kader-kader muda penggerak pembangunan pertanian.
Salah satu wujud nyata itu, kata dia, adalah dengan diselenggarakannya Pertikabumi Nasional V 2013.
"Keseriusan membina Satuan Karya Pramuka Tarunabumi telah banyak menghasilkan kader-kader muda pertanian. Ini tentunya diharapkan memberi konstribusi positif bagi pembangunan pertanian di Tanah Air," Suswono.
Dikatakannya, Indonesia masih menunggu peran anggota Gerakan Pramuka yang bernaung dalam Satuan Karya Pramuka Tarunabumi untuk lebih berperan aktif membangun Indonesia di bidang pertanian.
Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
