Ini over kapasitas, lebih dari 100 persen"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menyatakan 240 orang narapidana telah kabur ketika terjadi kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, Kamis malam.

"Tadi pagi pukul 04.00 WIB dilakukan apel. Laporan yang diterima 2.360 napi hadir, sementara 240 orang tidak ada. Namun, yang sudah melapor kembali atau ditangkap sebanyak 64 orang," kata Menko Polhukam saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat.

Djoko mengakui kerusuhan itu dipicu padamnya arus listrik dan bermasalahnya saluran air di wilayah LP Tanjung Gusta.

Petugas LP Tanjung Gusta sudah melakukan berbagai upaya seperti menyalakan generator. Tetapi sayang, kapasitas genset itu tidak bisa memenuhi kebutuhan 2.600 lebih napi.

"Inilah yang kemudian menyebabkan pompa air tidak menyala, sehingga persediaan air berkurang. Para napi marah, kemudian terjadi perusakan," ujar mantan Panglima TNI itu.

Saat ini, kata menteri, aparat dari kepolisian dan TNI terus melakukan pengejaran para napi yang kabur. Razia terus dilakukan di berbagai titik perbatasan.

Djoko mengatakan bahwa hingga Jumat pagi situasi di LP Tanjung Gusta sudah bisa dikuasai dan ditertibkan oleh aparat dengan baik.

"Aparat kepolisian masih tetap menjaga di wilayah itu. Napi sudah diarahkan menuju sel masing-masing karena tidak semua napi melakukan kekerasan dan perusakan seperti itu," katanya.

Djoko menuturkan, jumlah penghuni di LP Tanjung Gusta telah melebihi kapasitas yang seharusnya. Dari yang seharusnya dihuni hanya 1.054 orang napi, Lapas itu sekarang dihuni 2.600 orang.

"Ini over kapasitas, lebih dari 100 persen," katanya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013