Waykanan, Lampung (ANTARA News) - Sejumlah perajin telur asin di Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung terpaksa menghentikan produksi seiring pasokan telur bebek makin sulit didapat.

"Saya tidak lagi membuat telur asin, karena bebek milik sejumlah peternak yang biasa menjadi langganan juga tidak lagi bertelur," kata Misran, warga Kampung Negeriujan Mas Kecamatan Gununglabuhan Waykanan, sekitar 220 km sebelah utara Kota Bandarlampung, Minggu.

Ia mengaku biasa mengambil telur bebek sebagai bahan baku utama produksinya dari peternak di Kampung Setianegara Kecamatan Baradatu, dari Kelurahan dan Kecamatan Blambanganumpu serta dari peternak lain di Kecamatan Buaybahuga, dengan harga terjangkau dan bisa mendapatkan keuntungan untuk diasinkan.

"Ketika harga telur bebek mentah di pasar Rp2.500 per butir, saya menjual telur asin matang dengan harga Rp3.000 per butir," ujar dia lagi.

Selain memasarkan sendiri, Misran juga biasa menitipkan telur asin matang produksinya ke sejumlah warung, termasuk ke Panti Asuhan Mandiri Yayasan Shuffah Blambanganumpu.

"Untuk di yayasan itu, kami sepakat menjual tiga butir Rp10.000, tapi 10 persen disisihkan dan dikumpulkan untuk membantu anak yatim piatu, belanja sambil beramal. Tapi sekarang belum bisa membuat telur asin lagi," kata dia lagi.

Menurut sejumlah pedagang di Pasar Pemda Waykanan, harga telur bebek mentah mengalami kenaikan dari Rp2.500 per butir menjadi Rp3.000 per butir.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013