Phnom Penh (ANTARA News) - Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang dipimpin Perdana Menteri Hun Sen menang dalam pemilihan pada Minggu, meraih 68 kursi di parlemen mengungguli partai oposisi utama dengan perolehan 55 kursi, kata juru bicara pemerintah, mengumumkan mayoritas yang berkurang banyak dialami partai berkuasa itu.

Khieu Kanharith, yang juga menteri penerangan, memberikan angka itu di facebook-nya dan mengatakan hasil itu sudah final.

Komite Pemilihan Nasional (NEC) belum mempublikasikan hasil Pemilu tetapi diperkirakan akan mengumumkan hasil penghitungan sebagian suara kemudian.

Ketua Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP), Sam Rainsy, mengatakan sebelumnya partainya telah meraih kemenangan tetapi kemudian menarik pernyataan itu. Tak ada penjelasan diberikan mengapa dia menarik pernyataannya.

Didukung oleh media dan sumber daya yang besar, CPP yakin akan memperoleh kemenangan. Tetapi para analis mengatakan penggabungan dua partai oposisi utama baru-baru ini plus kembalinya Sam Rainsy dari pengasingan dapat mengarah kepada pengurangan kursi dalam kemenangan mayoritas CPP.

Jikalau angka-angka yang diberikan Khieu Kanharith dibenarkan, angka-angka tersebut akan merupakan perolehan signifikan bagi kubu oposisi dan kemunduran bagi Hun Sen, yang telah menjadi perdana menteri sejak 1985.

CPP menguasai 90 dari 123 kursi di parlemen sebelumnya dan partai-partai yang bergabung membentuk CNRP hanya meraih 29 kursi.

Sementara belum secara resmi menerima kekalahan, Sam Rainsy terlihat mengambil sikap mendamaikan dan menyerukan semua pihak agar tenang.

"Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh rakyat Kamboja ... tak soal dari mana latar belakang politiknya, rakyat Kamboja yang mendukung semua partai politik, atas partisipasi mereka dalam Pemilu ini, atas sumbangsih mereka untuk membuat demokrasi bergerak maju," kata dia dalam jumpa pers.

Dia menghimbau para pendukungnya dari kalangan anak muda untuk tak membuat onar: "Kami menyerukan bagi perdamaian dan rekonsiliasi."

Sebelumnya setelah pemungutan suara ditutup pukul 15.00 waktu setempat (pukul 15.00 WIB), sekelompok orang yang marah membakar satu mobil di luar tempat pemungutan suara di Phnom Penh dan beberapa di antara mereka merusak mobil-mobil polisi, kata seorang fotografer Reuters.

Polisi militer memblokade satu jalan ke rumah Hun Sen, yang telah berkuasa selama 28 tahun, dan berkesempatan pergi ke markas CPP dan NEC.

Pemungutan suara, seperti kampanye, secara umum berjalan damai walaupun beberapa peristiwa terjadi di sejumlah tempat, sebagian besar melibatkan orang-orang yang mengeluhkan ketidakberesan, demikian Reuters.

(M016)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013