Soal target, kami berharap dapat meraih minimal satu gelar dari dua nomor yang kami andalkan...
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 28 pebulu tangkis Indonesia serta ofisial bertolak ke Guangzhou, Cina, untuk mengikuti turnamen bergengsi Kejuaraan Dunia 2013 yang akan berlangsung 5-11 Agustus 2013, setelah mempersiapkan diri selama tiga bulan lamanya.

Tim Indonesia berangkat ke Guangzhou hari ini, menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 898 pada pukul 08.30 WIB. Guna memaksimalkan performa para atlet, PBSI juga mengirimkan tim pendukung yang terdiri atas dokter, ahli gizi, ahli pijat, serta fisioterapis.

"Kesiapan tim sudah 100%, semua pemain sudah dalam keadaan siap tanding. Kemarin saya sudah kontrol satu demi satu pemain, semua kondisinya fit. Sejauh ini semua berjalan lancar sesuai rencana," kata Manajer Tim Indonesia, Rexy Mainaky, seperti dikutip badmintonindonesia.org, Kamis.

Para pemain memiliki kesempatan untuk berlatih dan menyesuaikan diri selama tiga hari di Guangzhou sebelum pertandingan dimulai pada 5 Agustus mendatang. Sejumlah pemain yang mendapat bye di babak pertama bahkan memiliki waktu latihan hingga empat hari.

Pada Kejuaraan Dunia kali ini, tim Indonesia menargetkan minimal meraih satu gelar juara. Nomor ganda campuran dan ganda putra menjadi dua nomor yang paling diandalkan.

 "Soal target, kami berharap dapat meraih minimal satu gelar dari dua nomor yang kami andalkan yaitu ganda putra dan ganda campuran. Namun, semoga nomor tunggal putra juga bisa membuat kejutan," tambah Rexy.

Sementara itu, para pemain dan ofisial juga mengharapkan dukungan dari masyarakat Indonesia jelang bertanding di ajang bergengsi ini.

"Atas nama semua atlet yang akan berlaga di World Championships, kami mohon dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia. Walaupun masyarakat tidak menyaksikan langsung, tapi dukungan dan doa sangat berarti untuk kami. Mohon support yang positif untuk kami, semoga ini terbawa sampai ke lapangan," ujar pemain ganda campuran Liliyana Natsir.

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013