Bogor (ANTARA News) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menyatakan Kemenparekraf mendukung upaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membangun 21 kebun raya baru di seluruh penjuru tanah air, sebagai alternatif destinasi wisata dan konservasi flora.


"Saya mengapresiasi dan akan mendukung atas upaya pembangunan 21 kebun raya baru, sehingga dapat menjadi tujuan wisata flora bagi wisatawan sekaligus konservasi," ujar Mari Elka Pangestu di Bogor, Jumat, saat meninjau kesiapan pengelola Kebun Raya Bogor dalam menghadapi wisatawan libur lebaran.


Pada kesempatan tersebut, Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Mustaid Siregar, menyampaikan bahwa pihaknya di LIPI sedang berupaya membangun 21 kebun raya baru di seluruh pelosok tanah air.


Sebanyak 21 kebun raya tersebut akan menambah daftar kebun raya yang saat ini baru berjumlah empat buah di Indonesia.


Menurut Mari Elka, selain bisa sebagai destinasi wisata flora, keberadaan kebun raya pada intinya akan menjadi sebuah lahan konservasi untuk spesies tumbuhan langka di Indonesia. Sehingga dapat menjaga keanekaragaman tumbuhan di Indonesia.


"Indonesia mempunyai ragam jenis tumbuhan. Di manapun di dunia ini, pasti ingin memiliki kebun raya serta ragam flora yang dikenal di dunia," kata dia.


Sementara itu Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor LIPI Mustaid Siregar mengatakan sebagai negara dengan ragam jenis flora, Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara lain dalam hal jumlah kebun raya.


"Kita ini jumlah kebun rayanya hanya empat dalam 45 tahun terakhir, itu pun yang dibangun oleh putra Indonesia hanya satu yakni di Bali. Di Amerika kebun raya ada 300, di Brasil ada 40 buah. Kita jauh tertinggal," kata dia.


Dia mengatakan dalam membangun 21 kebun raya baru, LIPI akan fokus di wilayah Indonesia Barat terlebih dulu, sebab di wilayah tersebut banyak terjadi kasus deforestasi atau penggundulan hutan.


Menurut Mustaid, pembangunan kebun raya perlu dukungan pemerintah daerah dan masyarakat, terutama terkait masalah pembebasan lahan, demi penghijauan dan menjaga kelangsungan ragam flora.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013