Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 28 kebakaran terjadi di Jakarta pada periode 3 hingga 11 Agustus 2013 dan menelan empat korban jiwa.

"Sedangkan korban luka ringan juga sebanyak empat orang," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Ery Basworo di Jakarta, Senin.

Kebakaran tersebut mengakibatkan sebanyak 152 bangunan terbakar dan 509 jiwa kehilangan tempat tinggal. Penyebab kebakaran didominasi hubungan arus pendek, api rokok dan tabung gas yang meledak.

"Kesadaran masyarakat dalam keamanan penggunaan listrik di rumah masih rendah. Khususnya kewaspadaaan pada saat meninggalkan rumah ketika mudik ke kampung," jelas dia.

Di sisi yang lain, sambung dia, kecerobohan dalam membuang puntung rokok dan penggunaan gas yang kurang hati-hati juga masih menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran.

"Perlu adanya sosialisasi yang lebih gencar dari berbagai pihak termasuk kelurahan sebagai lini terdepan, agar masyarakat lebih waspada terhadap bencana."

Dia menjelaskan jika berada pada area yang merupakan rawan bahaya banjir maka sebelum mudik perlu diantisipasi untuk menempatkan barang berharga dan perabotan rumah tangga khususnya elektronik ke tempat yang lebih tinggi.

Pada daerah yang rawan terjadi kebakaran agar diwaspadai penggunaan listrik dengan peralatan listrik sesuai standar, tidak melakukan pencurian listrik, mengawasi penggunaan steker agar tidak kelebihan beban.

Pewarta: Indriani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013