Jakarta (ANTARA News) - Indonesia perlu memanfaatkan jalur diplomatik melalui Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam membantu upaya pemulihan krisis di Mesir, kata anggota Komisi I DPR Ramadhan Pohan.

"(Menteri Luar Negeri) Marty Natalegawa sudah melakukan langkah-langkah diplomatik, ke depan kita dapat berharap melalui Organisasi Konfrensi Islam, dalam penyaluran bantuan, dan juga ajakan untuk terus menyerukan pemulihan di Mesir," kata Ramadhan seusai pembacaan pidato kenegaraan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Jumat.

Menurut Ramadhan, langkah awal sikap Indonesia, dapat berupa pemberian bantuan kemanusiaan untuk rakyat Mesir, yang kemudian ditindaklanjuti dengan upaya menguatkan solidaritas antarsesama negara anggota OKI.

"Kita dapat serius mengajak dan mengimbau kepada sesama negara anggota OKI untuk membuka jalan dalam langkah penghentian krisis," ujarnya.

Namun, Ramadhan mengingatkan bahwa Indonesia harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan politik luar negeri terkait krisis di Mesir, sebagaimana langkah yang dilakukan pemerintah selama ini, untuk bersikap netral dan tidak memihak salah satu pihak di negara Afrika Utara itu.

Indonesia, kata Ramadhan, tidak dapat melakukan langkah terburu-buru, seperti mengirimkan pasukan perdamaian ke Mesir atau penarikan Duta Besar Indonesia di negara tersebut.

"Perlu diingat, kita tidak bisa masuk dan intervensi politik dalam negeri di Mesir," ucapnya.

Pewarta: Indra A.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013