Bandar Seri Begawan (ANTARA News) - Pertemuan Menteri-menteri Ekonomi ASEAN (AEMM) ke-45 menilai pencapaian untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 lambat sehingga diperlukan komitmen dari masing-masing negara anggota untuk mempercepatnya. 

Dalam pernyataan bersama para menteri ekonomi ASEAN di Bandar Seri Begawan, Senin, disebutkan, para menteri mencatat hanya ada kemajuan kecil dalam implementasi cetak biru AEM, yang pada Juli 2013 hanya menjadi 79,4 persen. 

Tidak disebutkan pencapaian sebelumnya. 

Dalam pernyataannya, mereka menegaskan kembali komitmen para anggota untuk mewujudkan dan melaksanakan langkah-langkah yang harus dilakukan sehingga realisasi MEA dapat dilaksanakan tepat waktu pada 2015. 

Secara khusus para menteri menyetujui daftar upaya-upaya prioritas utama yang perlu dilakukan oleh anggota ASEAN pada 2013. Hal ini sesuai dengan dengan kesepakatan para pemimpin ASEAN sebelumnya pada 2012 mengenai identifkasi langkah prioritas untuk mengatasi kendala dan hambatan merealisasikan MEA. 

Sebelumnya Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan, yang mengikuti AEMM, mengatakan Indonesia siap menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN karena telah mengimplementasi cetak biru MEA sebesar 80 persen lebih. 

Pelaksanaan MEA akan menghilangkan hambatan aliran barang, investasi dan jasa diantara negara ASEAN.

Dalam bidang investasi, pernyataan bersama itu mencatat adanya kemajuan implementasi Perjanjian Investasi Komprehensif ASEAN, yang akan memperlancar aliran investasi. 

Para menteri menyambut baik upaya negara anggota ASEAN melakukan upaya progesif untuk meningkatkan iklim bisnisnya. 

Mereka juga sepakat meluncurkan situs investasi ASEAN yang baru, yang berisi informasi mengenai ASEAN sebagai tempat tujuan investasi. Situs juga menyediakan informasi kepada investor dan pebisnis, khususnya mengenai upaya-upaya yang dilakukan ASEAN untuk menciptakan lingkungan bisnis yang baik. (*)

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013