Bekasi (ANTARA News) - Seorang saksi mata mengaku melihat polisi menyita beberapa senjata api yang ditemukan dalam operasi penggerebekan satu rumah di Kampung Pintu Air, Kelurahan Harapanmulya, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu dini hari.

"Seperti dua pucuk senjata api, tiga buah magazen, serta 70 butir peluru," kata Ketua RT setempat, Sarjoko (57), yang mengaku menyaksikan langsung penyitaan senjata yang dilakukan Tim Detasemen Khusus 88 AntiTeror Polri di rumah kontrakan Iswahyudi (38), yang diduga terlibat aksi terorisme.

Menurut dia, polisi juga menemukan bahan peledak dan pipa paralon dari rumah kontrakan berukuran sekitar 3x6 meter itu.

"Mesiunya cukup banyak. Ada beberapa potong pipa paralon, buku-buku agama, serta laptop," katanya serta menambahkan bahwa bubuk mesiu disimpan di langit-langit rumah.

Polisi membawa barang-barang bukti yang ditemukan di rumah kontrakan milik Misirah itu dalam dua kardus besar.

Penghuni rumah kontrakan itu, Iswahyudi, ditangkap oleh Densus 88 di sebuah rumah yang ada di Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada Selasa (20/8) malam.

Pada saat bersamaan Densus 88 juga menggerebek ruko berlantai dua, tempat usaha percetakan Andescre, di  Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Polisi menangkap empat terduga teroris yang bernama Khaerul Ikhwan alias Irul (21), Andri Wahonno (21), Ahmad Irfan (22), Syamsuri alias Imen (36) dari lokasi penggerebekan itu.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013