Jakarta (ANTARA News) - Putra pertama Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, lari menempuh 17 kilometer dengan membawa perlengkapan militer seberat 17 kg pada lomba lari "Independence Day Run", Minggu.

Ia melakukan hal tersebut tidak sendiri melainkan bersama prajurit Brigif Linud 17 Kostrad terdiri dari 4 Perwira, 5 Bintara, dan 8 Tamtama yang tergabung dalam "17 Tough Warriors".

"Itu merupakan standar dalam pertempuran, pakaian dinas lapangan dengan perlengkapan tempur. Prajurit sudah biasa melakukan itu," kata Agus, yang juga menjadi penggagas lomba lari ini dengan komunitas larinya, Garuda Finishers.

Meskipun berlari dengan membawa beban bukan hal baru baginya, ia dan timnya menjalani latihan khusus sebelum aksi ini selama satu pekan.

Pria berpangkat Mayor itu mengatakan aksi yang mereka lakukan sebagai tribut spesial yang dipersembahkan untuk para pejuang maupun prajurit TNI yang gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menegakkan kedaulatan maupun keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Aksi ini kami dedikasikan untuk para pejuang kemerdekaan atas perjuangan mereka dulu. Kami juga dedikasikan untuk prajurit TNI yang gugur di medan perang," ujar suami dari selebritis, Annisa Pohan itu.

"Hasilnya ternyata jauh lebih baik dari hasil latihan meskipun kami tidak memiliki target khusus. Mungkin karena semangat dan motivasi orang-orang, jadi kami bisa berlari lebih cepat," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama istri Agus, Annisa Pohan, mengaku sempat khawatir.

"Saya cukup khawatir. Bukan karena jaraknya, kalau itu saya yakin dia mampu, tetapi khawatirnya dengan efek setelahnya karena beban yang ia bawa seberat 17 Kilogram," ujar Annisa.

Agus memang dikenal hobi lari. Pada tanggal 20 Mei bersamaan dengan Hari Jadi Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad, ia memprakarsai komunitas lari Garuda Finishers.

Ia berharap lomba lari yang diikuti 45.000 peserta dalam kategori 17 Kilometer dan 8 Kilometer ini bisa digelar setiap tahun.

"Mudah-mudahan jadi tradisi tahunan, karena ini dedikasi yang baik dan seperti di beberapa negara lain juga rutin menggelar acara seperti ini," kata Agus.

Lomba lari "Independence Day Run" dilangsungkan sebagai ajang untuk mengajak masyarakat berolahraga dan bergembira bersama sekaligus merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-68.

Acara dimulai dengan upacara bendera di depan Istana Merdeka dan kemudian para pelari memulai star dilepas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pewarta: Monalisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013