Dalam pembicaraan telpon terbut, Syeikh Agung Al Azhar meyakinan kepada Bapak Presiden bahwa mahasiswa Indonesia dalam keadaan aman dan tidak perlu dievakuasi."
Kairo (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pembicaraan telpon dengan Syekh Agung Al Azhar, Prof Dr Ahmed Al Tayeb untuk membicarakan tentang keselamatan mahasiswa terkait dengan krisis Mesir saat ini.

"Dalam pembicaraan telpon terbut, Syeikh Agung Al Azhar meyakinan kepada Bapak Presiden bahwa mahasiswa Indonesia dalam keadaan aman dan tidak perlu dievakuasi," kata Duta Besar RI untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi di Kairo, Ahad malam.

Dubes Nurfaizi yang dikonfirmasi ANTARA menyangkut pembicaraan telpon Kepala Negara dengan Syeikh Al Tayeb tersebut mengungkapkan bahwa Al Azhar dan Indonesia menaruh perhatian penuh terhadap keselamatan mahasiswa terutama di masa sulit ini.

"Bapak Presiden dan Syeikh Agung Al Azhar menaruh perhatian khusus kepada mahasiswa Indonesia dan menyatakan belum diperlukan evakuasi karena kemanan masih kondusif," katanya.

Menurut Dubes Nurfaizi, ada dua alasan yang mendasari belum perlunya evakuasi, yakni pertama, kondisi keamanan masih kondusif, dan yang kedua adalah masa liburan musim panas segera berakhir.

Tahun ajaran baru di Universitas Al Azhar akan dimulai tanggal 21 September 2013.

Selain masalah mahasiswa, Presiden SBY juga menyampaikan keprihatianan dan simpati mendalam dari pemerintah dan rakyat Indonesia mengenai krisis di Mesir.

Pembicaraan telpon tersebut dilakukan sehari setelah Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo, Dr Fahmy Lukman pada Kamis (21/8) bertemu dengan Penasehat Syeikh Agung Al Azhar Urusan Diplomatik, Abdel Rahman Musa.

Abdel Rahman Musa kepada Fahmi berjanji, jika situasi keamanan memburuk, maka Al Azhar akan pro aktif berkomunikasi dengan perwakilan-perwakilan negara asing di Mesir untuk mengambil langkah penyelamatan pelajar dan mahasiswa bersama-sama dengan Al-Azhar.

Jumlah mahasiswa Indonesia di Al Azhar berkisar 3.500 orang baik di Kairo maupun cabang-cabangnya di sejumlah provinsi. (M043)

Pewarta: Munawar Saman M
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013